Bogor, Panjimas – Kemampuan menulis narasi tentang dunia kemanusiaan dan mengembangkan konten media sosial yang efektif kini menjadi kebutuhan urgen bagi lembaga-lembaga non-profit, khususnya mereka yang berkecimpung di dunia kemanusiaan dan penanganan bencana. Para pegiat kemanusiaan perlu belajar meningkatkan teknik menulis dan menyusun konten untuk kebutuhan komunikasi lembaga, baik internal maupun eksternal.
Poin-poin tersebut diungkapkan oleh dua narasumber sekaligus fasilitator Pelatihan Menulis dan Pengembangan Konten Sosial Media yang diselenggarakan oleh Aksi Relawan Mandiri Himpunan Alumni IPB (ARM HA-IPB) di Gedung Alumni IPB, Baranangsiang, Bogor, Sabtu (8/7).
“Penulisan narasi yang mumpuni di bidang kemanusiaan sangat diperlukan, karena akan meningkatkan efektivitas komunikasi yang bermuara pada respon bencana atau krisis yang lebih baik, sehingga akan menyelamatkan nyawa dan kehidupan warga terdampak,” kata Ir. Hanibal WY Wijayanta, M.PdI., jurnalis senior yang juga Ketua Bidang Komunikasi ARM HA-IPB.
Sementara itu, di ranah media sosial, efektivitas konten ditentukan oleh lima pilar utama yakni _brainstorming_ (penentuan konten), penjadwalan, produksi konten, posting, dan analisis. “Konten yang bagus adalah konten yang menyentuh sisi emosional manusia,” kata Muhammad Dimas Anugrah, narasumber yang merupakan dosen di UIN Jakarta dan Institut Tazkia.
Pelatihan diikuti 25 peserta yang berasal dari elemen Pengurus, Relawan Utama, Sahabat ARM HA-IPB, dan mitra-mitranya. Peserta belajar tentang teknik dan struktur menulis berita langsung ( straight news ). Mereka juga berbagi pengalaman dalam soal pengembangan ide konten, penentuan audiens pesan media sosial, produksi konten, hingga penyebaran pesan dan analisis hasilnya.
Bagi Najmia Fathia, pelatihan penulisan berita dan pengelolaan media sosial ini sangat bermanfaat bagi dirinya. “Selain meningkatkan pemahaman tentang dunia jurnalistik, pelatihan ini juga memberikan pemahaman praktis tentang pengelolaan media sosial,” kata Alumni Sekolah Vokasi IPB yang kini melanjutkan Studi S2 Komunikasi di Universitas Padjajaran itu.
Sedangkan Agung Adiputra merasa senang mengikuti pelatihan jurnalistik kebencanaan ARM HA IPB ini karena merasa kembai ke habitat. Maklumlah, Agung adalah alumni S2 Sekolah Kebencanaan IPB, yang baru pertama mengikuti kegiatan ARM HA-IPB. “Materi pelatihan sangat menarik, dan membuat saya tertarik untuk aktif di ARM,” pungkasnya.