Mekkah, Panjimas – Pemerintah Arab Saudi melalui Menteri Haji dan Umrah Taufiq F Al Rabiah menyampaikan permintaan maaf.
Hal itu disampaikan menyusul sejumlah permasalah layanan haji yang terjadi saat puncak ibadah haji (Masyaair) di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna).
Permintaan maaf itu disampaikan secara lisan kepada Manteri Agama yang juga selaku Amirul Hajj Indonesia, Yaqut Cholil Quomas.
Fase puncak haji di Armuzna diwarnai sejumlah masalah yang berdampak pada jamaah.
Layanan yang menjadi tanggung jawab Mashariq ini tidak bisa diberikan secara optimal sehingga merugikan jamaah haji asal Asia Tenggara, khususnya Indonesia.
Beberapa persoalan yang muncul antara lain, tenda Arafah yang sempat dimasuki jamaah non kuota, keterlambatan pemberangkatan dari Muzdalifah ke Mina sehingga jamaah kepanasan.
Kemudian, masalah saluran air bersih dan sanitasi di Mina, hingga keterlambatan katering untuk jamaah haji.
“Kita tahu, kemarin, baik di Arafah, Muzdalifah, maupun Mina, banyak persoalan yang terkait dengan pelayanan yang diberikan oleh pihak Mashariq atau perusahaan yang ditunjuk pemerintah Arab Saudi.”
“Dua hari yang lalu kita bertemu dengan Menteri Haji Arab Saudi untuk menyampaikan beberapa persoalan saat puncak haji.”
“Sebelumnya, kita juga menemui Mashariq untuk melakukan protes yang keras atas pelayanan yang mereka berikan,” ungkap Menag yang akrab dipanggil Gus Men usai menggelar Koordinasi Persiapan Layanan Pascaarmina di Makkah, Minggu 2 Juni 2023 malam Waktu Arab Saudi.
Pertemuan Gus Men dengan Menteri Haji dan Umroh Arab Saudi, Taufiq F Al Rabiah, terjadi pada 30 Juni 2023 di Kantor Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi.
Menurut Gus Men, Kementerian Haji dan Umrah Saudi berkomitmen menyelesaikan masalah ini dan membantu Kementerian Agama.
Taufiq bahkan mengaku ikut merasakan sakit atas kondisi yang dialami jamaah haji Indonesia.
“Ini saya mengutip pernyataan Menteri Haji. Saya juga merasakan sakit seperti yang Anda rasakan. Saya memohon maaf atas kejadian yang tidak mengenakan ini.
Insya Allah ini akan menjadi kejadian yang terakhir kalinya. Begitu katanya kepada saya,” ujar Gus Men menirukan perkataan Taufik.
Gus Men mengenal sosok Menteri Taufiq yang mempunyai komitmen kuat.
Maka Gus Men optimis, perbaikan-perbaikan akan terjadi di pelaksanaan haji tahun depan.
Adapun hasil pertemuan dua menteri tersebut ditindaklanjuti dengan pertemuan antara tim Kemenag dengan Kementerian Haji dan Umrah Saudi Arabia pada Senin 3 Juli 2023.
Kedua pihak sepakat untuk melakukan investigasi atas beberapa persoalan yang muncul mulai di Arafah, Muzdalifah, lalu Mina.
“Kami membuat tim bersama yang insya Allah hasilnya disepakati seminggu atau maksimal dua minggu mendatang, sudah dapat hasil investigasinya,” ungkap Menag.
Detail hasil investigasi sangat penting sebab untuk mengetahui penyebab utama kenapa saat di Armuzna bisa sampai seperti itu.
Adapun soal ganti rugi, Kemenag masih menunggu hasil investigasi, sebab layanan di Armuzna adalah layanan yang sifatnya mandatori dari pemerintah Arab Saudi.
Menag berkomitmen akan berupaya menyempurnakan pelayanan memasuki fase akhir penyelenggaraan ibadah haji tahun ini, yaitu pemulangan jamaah.