Mekkah, Panjimas – Menteri Agama yang juga selaku Amirul Hajj Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas, memberikan apresiasi besar kepada para petugas yang berhasil melewati masa puncak haji pada penyelenggaraan haji 2023.
Kendati masih ada beberapa permasalahan terkait layanan yang diterima jamaah, namun secara keseluruhan kinerja petugas haji dinilai baik.
Menag atau yang akrab disapa Gus Men, bahkan siap pasang badan jika ada pihak-pihak yang menilai petugas haji bekerja tidak profesional.
Gus Men akan menjadi orang terdepan bila masih ada pihak yang menyebut petugas haji tidak bisa melayani dengan baik. Pasalny, dia melihat langsung bagaimana petugas berjibaku setiap hari melayani jamaah dengan segala keterbatasan yang ada.
“Jadi kalau hari ini ada yang mengatakan bahwa petugas haji tidak profesional dan tidak mampu memberi pelayanan kepada jemaah haji, saya akan menghadapi mereka,” kata Gus Yaqut saat pidato di Rapat Koordinasi Persiapan Pelayanan Jamaah Haji Pasca Arafah, Muzdalifah dan Mina di Makkah, Minggu (2/7) malam Waktu Arab Saudi.
Gus Men menegaskan, setiap petugas sudah menandatangani pakta integritas untuk bekerja dengan profesional selama melayani jamaah haji.
Mereka juga sudah dibekali dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk setiap bidang layanan. Nyatanya, banyak petugas haji yang bekerja lebih dari SOP, bahkan lebih dari bidang yang seharusnya, dan diluar ekspektasi.
“Tidak ada dalam SOP yang Bapak Ibu terima itu menggendong jamaah lansia, tidak ada. Tidak ada SOP yang Bapak Ibu terima itu punya tugas dan kewajiban, mohon maaf, nyebokin jamaah tidak ada. Tapi Bapak Ibu sekalian dengan ikhlas melakukan itu semua,” ungkap Gus Men.
Di beberapa media sosial di Tanah Air, ada yang menuding dan nyinyir dengan kinerja Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Aeab Saudi 1444 H/2023 M. Banyak komentar miring yang menuding terkait buruknya pelayanan yang diterima jamaah haji, meski tidak tahu peristiwa sebenarnya dan melihat langsung di lokasi.
“Kalau ada yang mengatakan petugas haji tidak profesional, orang yang pertama kali merasakan sakit hati, yaitu saya. Saya melihat langsung dengan mata kepala sendiri, bagaimana petugas haji kita berjibaku menggendong, membopong, dan mendorong dengan kursi roda untuk jamaah lansia,” ungkap Gus Men dengan nada meninggi.
Amirul Hajj memberikan penghormatan setinggi-tingginya kepada semua petugas haji yang sudah mencurahkan tenaga, pikiran dsn waktunya untuk melayani jamaah Indonesia 24 jam non stop.
Di bawah terik matahari yang panas dengan suhu 43 derajat Celcius, banyak petugas haji yang dengan tulus dan ikhlas membantu jamaah lansia saat tidak kuat berjalan saat di Arafah, Muzdalifah dan Mina. Bahkan beberapa petugas haji perempuan tak segan-segan menggendong jamaah lansia yang kedapatan tidak kuat lagi untuk berjalan.
“Rasanya tidak ada yang bisa saya berikan lebih selain penghormatan setinggi-tingginya dan terima kasih yang sebesar-besarnya atas pengabdian dan dedikasi Bapak Ibu (petugas haji) semua dalam melayani jamaah haji Indonesia. Sekali lagi terima kasih,” kata Gus Men terharu dengan suara bergetar.