Jakarta, Panjimas – Seperti diketahui Raja Salman bin Abdulaziz resmi mengangkat Faisal bin Abdullah Al-Amudi menjadi Duta Besar (Dubes) Arab Saudi untuk Indonesia pada Selasa (4/1/2023) waktu setempat.
Pengangkatan dan pengambilan sumpah jabatan dilaksanakan di Istana Al-Yamamah, Riyadh. Dalam sumpah jabatannya Dubes Faisal Al-Amudi mengatakan :
“Saya bersumpah demi Allah SWT untuk setia kepada agama saya, Raja, dan tanah air, tidak membocorkan rahasia-rahasia negara, menjaga kepentingan dan peraturannya di dalam dan luar negeri, dan menjalankan tugas saya dengan jujur, berintegritas, dan tulus.”
Duta Besar (Dubes) Arab Saudi untuk Indonesia, Faisal Abdullah Al-Amudi mengaku terkesan dengan Indonesia.
Setelah hampir sebulan berada di Indonesia, Faisal yang ditunjuk Raja Salman menggantikan Syekh Esam Ahmad Abid Al-Taqafi itu, merasakan kehangatan dan keramahan publik di Tanah Air.
“Indonesia adalah negara yang ramah,” kata Faisal sebelum menyerahkan surat kepercayaan dari Raja Salman kepada Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (20/2/2023).
Saat ditanya soal masa depan hubungan Indonesia-Saudi, Faisal menjawab bahwa dia akan membawa hubungan kuat kedua negara ke tahap-tahap strategis yang lebih tinggi.
Untuk diketahui, Dubes Arab Saudi memiliki peran sentral bagi Indonesia, antara lain terkait isu pekerja migran dan urusan ibadah umrah/haji. Bahkan, 40 persen tugas Kedubes Arab Saudi berkaitan dengan Kementerian Agama.
Sementara itu, Duta Besar Arab Saudi mengatakan bahwa dalam 3 bulan pertamanya bertugas di Indonesia, dia sudah berupaya untuk menggerakan peningkatan perdagangan dan investasi dari Arab Saudi ke Indonesia. Ia pun berkomitmen untuk melanjutkan misi tersebut selama bertugas.
“Indonesia merupakan negara ekonomi terbesar di kawasan ASEAN dan bahkan sekarang menyandang keketuaan. Ini adalah suatu momentum besar yang tidak akan terjadi dua kali. Arab Saudi pun merupakan negara ekonomi besar di kawasan timur tengah. Oleh karenanya kerja sama antara kedua negara akan menjadi sangat strategis,” kata Faisal Abdullah Al-Amudi.
Prestasi lainnya yang dibuat oleh Dubes Faisal adalah menjadi jalan dilakukannya evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) dari Sudan negeri yang sedang berkonflik untuk dievakuasi ke Jeddah, Saudi pada Bulan April 2023.
Dubes Faisal Abdullah Al Amudi mengatakan, evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) dari Sudan ke Jeddah menjadi refleksi kekuatan kerja sama Kerajaan Arab Saudi dan Indonesia.
“Proses evakuasi WNI dari daerah konflik di Sudan ini merefleksikan bagaimana kuatnya hubungan kerja sama ataupun hubungan yang terjadi antara Kerajaan Arab Saudi dan Republik Indonesia,” ujar Faisal.
Selain itu, Faisal mengatakan, evakuasi WNI dari Sudan ke Jeddah, Arab Saudi, menjadi evakuasi jalur laut terbesar yang pernah terjadi.
Ini merupakan pertama kalinya. Proses (evakuasi) ini yang sangat besar sekali dilakukan melalui jalur laut.
Hubungan kuat diplomasi RI dengan Kerajaan Arab Saudi juga terlihat ketika Kementerian Luar Negeri RI berkoordinasi di waktu libur hari raya Idul Fitri 1444 Hijriah. Sampai saat libur Hari Raya pun tetap dilakukan kerja sama dan melakukan koordinasi dengan baik untuk proses evakuasi itu.
Pada bulan Juni 2023 Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin memenuhi undangan Dubes Faisal Abdullah Al-Amudi, dalam jamuan santap siang di Kediaman Dubes Faisal, Jakarta
Dalam pembicaraan yang berlangsung hangat penuh kekeluargaan tersebut, Dubes Faisal menyampaikan harapan kepada Pemerintah Indonesia, agar para pengusaha asal Indonesia bisa berinvestasi di Madinah, Mekkah, Jeddah, Riyadh, ataupun destinasi-destinasi wisata baru yang tengah dikembangkan oleh Pemerintah Arab Saudi.
Masih di Bulan Juni, empat bulan setelah menjabat menjadi Dubes Saudi di Indonesia, Faisal bertemu dengan Menteri Agama guna membahas isu-isu aktual terkait pelaksanaan ibadah haji 1444 H/2023 M hingga kerja sama di bidang industri halal.
Faisal bin Abdullah Al-Amudi mengapresiasi apa yang telah dilakukan pemerintah Indonesia dalam menyukseskan pelaksanaan ibadah haji mulai dari keberangkatan hingga kedatangan di Tanah Suci.
“Saya melihat persiapan yang dijalankan dengan baik sekali dalam melayani jemaah haji. Saya mengikuti semua pergerakan jemaah haji Indonesia termasuk petugas dan Dubes Indonesia di Arab Saudi,” kata Faisal.
“Semua upaya yang dilakukan sangat luar biasa. Kami, Pemerintah Arab Saudi merasa sangat terhormat bisa memberikan pelayanan kepada jemaah haji Indonesia,” katanya.
Menanggapi hal tersebut, Menag Yaqut menyampaikan, masyarakat Indonesia juga mengucapkan terima kasih atas pelayanan haji dari Pemerintah Kerajaannya Arab Saudi. Inovasi layanan seperti fast track dan bio visa juga memberikan kemudahan bagi jemaah haji Indonesia.
“Intinya kami berterima kasih kepada pemerintah Arab Saudi yang telah memberikan kebijakan memudahkan jemaah haji Indonesia di Tanah Suci,” ujar Menag
Menag menambahkan baru-baru ini ia melaporkan ke Presiden Joko Widodo terkait pelaksanaan ibadah haji. Menurut Menag, Presiden mengharapkan ke depan kerja sama di bidang haji semakin ditingkatkan, termasuk pengembangan ekosistem perdagangan haji.
Presiden mengharapkan hubungan perdangan antara Indonesia dengan Arab Saudi semakin ditingkatkan. Termasuk kerja sama industri halal kedua negara.
Saat ini kerja sama industri halal Indonesia-Arab Saudi tinggal penandatanganan MoU. Presiden Joko Widodo ingin MoU tersebut dapat segera diwujudkan dengan ditandatanganinya MoU oleh kedua negara.