Mina, Panjimas – Sebanyak 50 jemaah haji Indonesia dilaporkan meninggal dunia di Mina. Jumlah kasus kematian jemaah tersebut terjadi selama tiga hari operasional haji di Mina dari tanggal 10-12 Dzulhijjah 1444 H atau 28-30 Juni 2023.
“Dari data, jemaah yang wafat terbesar itu penyakit jantung, syok kardiogenik,” ujar Kepala Seksi Kesehatan Satgas Mina, Thafsin Alfarizi di Pos Kesehatan (Poskes) Mina, Jumat malam (30/6/2023).
Dia merinci, 50 jemaah yang wafat tersebut paling banyak terjadi di tenda-tenda maktab di Mina mencapai 27 orang. “Kemudian di rumah sakit sekitar Mina ada 17, di Poskes Mina ini ada 4 orang, dan 2 orang di perjalanan. Jadi totalnya sampai hari ini pada periode Mina ada 50 orang.”
Alfarizi menyebutkan, faktor penyebab kematian jemaah haji di Mina ini terbanyak akibat penyakit jantung, kemudian pernapasan, dan juga heatstroke.
“Mayoritas lansia (jemaah yang meninggal selama periode Mina),” katanya.
Sementara itu, berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama per hari ini, Sabtu (1/7/2023) pukul 08.30 Waktu Arab Saudi (WAS), jumlah jemaah yang meninggal di Tanah Suci selama operasional haji berjumlah 255 orang.
Berdasarkan tempat, 13 jemaah haji Indonesia dilaporkan meninggal dunia di Arafah, 51 jemaah meninggal di Mina, 3 jemaah meninggal di Jeddah, 36 jemaah meninggal di Madinah, dan 152 meninggal di Makkah.
Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan, penyebab terbanyak kasus kematian jemaah adalah syok kardiogenik 62 orang, infark miokard akut 59 orang, dan syok septik 33 orang. Sementara sisanya tidak disebutkan secara rinci.