Makkah, Panjimas – Setelah wukuf di Arafah, sebanyak 209.782 jemaah haji Indonesia pada Selasa (27/6/2023) setelah magrib waktu Arab Saudi (WAS) mulai bergerak menuju Mina secara bertahap setelah mabit atau singgah di Muzdalifah. Lontar jumrah di Mina disarankan setelah zuhur untuk kebaikan dan keselamatan jemaah Indonesia.
“Jemaah akan salat magrib dan Isya dijamak taqdim di Arafah, setelah itu bergerak di Muzdalifah,” kata Kasi Bimbingan Ibadah Daerah Kerja Madinah, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Yendra Al Hamidy di Makkah, Senin (26/7/2023).
Dia mengatakan jemaah akan mabit di Mina secara bergelombang selama 1-2 jam atau sebagian malam. Di tempat itu, jemaah mempersiapkan melempar jumrah di Mina. Bagi yang nafar awal, mengambil batu 49 buah. Sementara nafar sani 70 batu. “Batu ada Muzdalifah disiapkan pihak maktab, ” kata dia.
Dia mengatakan jemaah akan melontar jumrah aqobah sebagai salah satu wajib haji pada 10 Dzulhijjah atau 28 Juni. Waktu lempar jumrah aqobah bagi jemaah Indonesia adalah setelah zuhur. Meski yang afdol setelah matahari terbit.
“Untuk keamanan dan kenyamanan jemaah Indonesia, diimbau agar melakukan lempar jumrah sesuai waktu yang disarankan Kementerian Agama melalui Amirul Hajj Kementerian Haji dan Umrah Saudi, kalau pagi padat, banyak jemaah yang berbadan besar, tidak disarankan bagi jemaah Asia Tenggara, termasuk Indonesia, ” kata dia.
Jemaah haji Indonesia kata dia, tidak perlu memaksakan diri mencari waktu afdol lempar jumrah sekitar waktu dhuha atau pukul 08.00 WAS. “Siang hari setelah zuhur adalah waktu yang bagus untuk kebaikan jemaah Indonesia,” kata dia.
Seperti diberitakan, Pemerintah Arab Saudi telah menetapkan 1 Dzulhijjah 1444 H bertepatan dengan 19 Juni 2023. Karenanya, wukuf di Arafah pada 9 Dzulhijah bertepatan dengan Selasa, 27 Juni 2023.
Jemaah haji Indonesia secara bertahap akan diberangkatkan dari hotel mereka masing-masing menuju Arafah pada Senin, 26 Juni 2023.