Jeddah, Panjimas – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengungkapkan kesiapan menghadapi puncak haji yaitu wukuf di padang Arafah, bermalam di Muzdalifah dan Mina (Armuzna) sudah 90 persen. Kekurangannya segera diselesaikan pada dua hari ini.
“Kemarin kita analisis 90 persen sudah siap. Tinggal satu dua hari ini yang kurang-kurang sedikit akan diselesaikan,” kata Menag yang akrab disapa Gus Men sebelum pulang ke Indonesia di Bandara King Abdul Azis International Airport (KAAIA) Jeddah.
Gus Men melihat kesiapan di Arafah dalam menyambut jemaah haji, sudah sangat baik dan sangat siap.
“Kita minta penambahan toilet tahun lalu, terutama untuk jemaah perempuan dan lansia sudah dipenuhi. Ada kurang lebih 500 toiletnya sudah ditambahkan di Arofah. AC juga juga sudah diganti semua, sudah lebih dingin dari tahun lalu di Arafah, ya,” katanya.
Termasuk kesiapan di dan ke Mina juga sudah bagus.
Semua lantai di Mina yang dulu plesteran semen, sekarang sudah diberi keramik sehingga bisa menyerap panas lebih banyak.
“Saya lihat pendinginnya juga lebih bagus dari tahun lalu, lebih bersih. Tahun lalu itu debunya banyak sekali. Dan kemarin saya lihat mulai bersih. Dan toilet juga ditambahkan, Alhamdulillah, terutama untuk lansia dan kaum difabel, saudara-saudara kita bisa mendapatkan akses yang mudah di Mina,” terangnya.
Selain itu, Gus Men juga berkunjung ke penginapan di beberapa hotel.
“Saya melihat jemaah sumgringah, gitu ya, senang, dengan pelayanan yang kita berikan. Alhamdulillah. Saya bersyukur mudah-mudahan ini meringankan para jemaah kita untuk beribadah dengan sebaik-baiknya,” katanya.
Gus Men saat ini pulang dulu ke tanah air, karena ada tugas.
“Nanti insyaallah hari Sabtu kembali lagi untuk bersama kawan-kawan dan seluruh jemaah haji dan petugas melakukan ibadah dan memastikan pelaksanaan ibadah di sini berjalan dengan baik,” ujarnya.
Gus Men juga menemui para Jemaah haji lansia. Kebanyakan dari mereka sudah tak memiliki gigi alias ompong.
“Tadi malam saya ketemu jemaah-jemaah lansia itu sudah banyak yang tidak ada giginya. Jadi, asupan makanan harus tetap dijaga, salah satu solusinya, ya kalau tidak bubur ya makanan yang diblender. Kita sudah siapkan itu,” jelasnya.
Meski begitu, jemaah haji yang tidak suka bubur, bisa diberikan buah-buahan.
“Jemaah yang gak suka bubur juga bisa diganti dengan buah-buahan yang bisa dijus agak bisa masuk.