Jeddah, Panjimas – Konsultan Ibadah Daerah Kerja Madinah, KH Ahmad Wazir Ali, Rabu (21/6/2023) menerangkan amalan-amalan khusus di bulan Zulhijjah bagi para petugas haji atau pelayan tamu-tamu Allah.
Kepada tim MCH, Kiai Wazir menjelaskan tafsiran Surah Al-Fajr Ayat 1-2,
قال تعالى : والفجر وليال عشر
“Allah berfirman: demi waktu fajar dan sepuluh malam.”
Dalam ayat ini, kata Kiai Wazir, Allah SWT bersumpah demi waktu fajar dan sepuluh malam (dari bulan Zulhijjah). Menurut kebanyakan ahli tafsir yg di maksud “layalin asyr” itu sepuluh hari di bulan Zulhijjah, yaitu tanggal 1 sampai dengan 10 Zulhijjah.
Dikatakan Kiai Pengasuh Pondok Pesantren Denanyar Jombang itu, qosam (sumpah) dalam Al-Qur’an ayat di atas menunjukan sesuatu yang urgen, yang misterius, yaitu waktu yang penuh keberkahan, penuh pahala dan kasih sayang.
Dengan sumpah itu, sambungnya, Allah ingin mengingatkan akan arti dan keagungan waktu dan mengingatkan zat yang menciptakan waktu tersebut .
“Allah ingin agar kaum muslimin seluruh dunia secara emosional keagamaan ikut larut dan berpartisipasi merasakan denyut perhelatan super akbar secara kolosal (Alhajj ‘Arafah),” tutur Kiai Wazir.
Dikatakan juga oleh Kiai Wazir, sudah sepatutnya kita sebagai umat Islam menyambut 10 hari di bulan Zulhijjah itu dengan penuh khidmat. Mengutip salah satu hadits Nabi, beliau mengatakan,
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ما من أيام اعظم واحب الى الله ، العمل فيهن من هذه الايام العشر فاكثروا فيهن من التهليل والتكبير والتحميد رواه احمد.
“Rasulullah SAW bersabda: tiada hari yang lebih agung, lebih dicintai Allah SWT, daripada beramal pada hari-hari sepuluh dari bulan Zulhijjah. Maka perbanyaklah tahlil, takbir dan tahmid”. (HR: Ahmad dari Ibnu Umar).
Adapun amalan-amalan khusus untuk para pelayan tamu Allah, Kiai Wazir menuturkan, adalah sebagai berikut:
1. Memantapkan niat untuk melayani dhuyuf arrahman (tamu-tamu Allah)
2. Bekerja dengan penuh tanggung jawab, profesial, dan berstandar mutu untuk melayani dan membantu kesulitan jemaah haji.
3. Selalu kompak dan kedepankan persaudaraan, sebagaimana amanah pimpinan kementerian agama dan PPIH Arab Saudi.
Kiai Wazir melanjutkan,
من نفس عن مؤمن كربة نفسه الله كربه يوم القيامة
“Barang siapa yg menggembirakan kesusahan orang mukmin, maka Allah SWT akan menggembirakan kesusahannya di hari kiamat”.
من يسر مؤمنا يسر الله له يوم القيامة
“Barang siapa yg memudahkan urusan orang mukmin, maka Allah SWT akan memudahkan urusannya di hari kiamat”.
والله فى عون العبد مادام العبد فى عون أخيه
“Allah SWT selalu menolong hamba, selagi dia mau menolong saudaranya”.
Beliau memohon kepada Allah agar para tamu Allah dan pelayannya mendapatkan keridoan-Nya.
“Semoga dengan memasuki hari-hari spektakuler ini, Allah meridoi langkah kita, mempermudah dan memberikan kekuatan, kesehatan, pahala yang berlimpah. Yang pada ahirnya semua hujjaj Indonesia, para petugas dan hususnya para steak holder kementerian bisa meraih predikat haji mabrur, yg pahalanya dan balasannya adalah surga Allah SWT. Amin allahumma amin,” pungkas Kiai Wazir