Jeddah, Panjimas – Guna memastikan porsi makanan catering sesuai dengan kontrak dan kadar gizi nya tercukupi untuk dikonsumsi jemaah haji, Kepala Daerah kerja (Daker) Bandara, Haryanto, meninjau langsung dapur Golden Guest sebagai perusahaan pengelola dan penyedia makanan (katering) bagi jemaah haji Indonesia gelombang dua di Bandara King Abdulaziz Internasional (KAIA) Jeddah.
KaDaker Bandara dengan didampingi Kasi Layanan Konsumsi, Iin Kurniawati, Kasi MCH Bandara, Husni Anggoro, serta sejumlah staf PPIH Arab Saudi datang mengunjungi dapur produksi pada hari Ahad, (18/6/2023).
Setibanya di lokasi dapur katering langsung disambut oleh Presiden Direktur Golden Guest, Fahad Bobsait, serta Operasional Manager Golden Guest, Ibrahim.
“Kunjungan ini memastikan kesiapan pengelola dalam menyiapkan makanan bagi jemaah haji yang mendarat di Bandara Jeddah, baik terkait porsi makanan dan nilai gizinya,” kata Ka Daker Bandara, Haryanto, usai melakukan peninjauan.
“Dari sarana dan prasarana dapur Golden Guest sudah bagus. Saya coba masakannya, lumayan enak, pas cita rasa Indonesia. Masakan yang disediakan nasi lengkap dengan sayur dan ayam, air minum dan buah serta ada puding,” ucapnya.
Terkait kendala, menurut Haryanto relatif tidak ada, karena sejak mereka ditunjuk menyediakan makanan bagi jemaah haji di bandara Jeddah mulai 8 sampai 18 Juni 2023 belum ada keterlambatan dan masih terkendali seluruhnya, tidak ada satupun jemaah yang tidak mendapatkan konsumsi makanan.
“Kita juga terus berkoordinasi dengan pihak penyedia makanan ini, sehingga kalau ada terlambatan, baik kedatangan jemaah bisa disesuaikan jadwal masuk konsumsi.
Kemudian kita juga terus menyampaikan bahwa harus update setiap saat untuk jadwal kedatangan jemaah, jangan sampai tidak ada yang mendapatkan konsumsi,” sebutnya.
Operasional Manager Golden Guest, Ibrahim menjelaskan, pihaknya menyediakan makanan cita rasa Indonesia, ada nasi, sayur, ayam dan buah-buahan, air mineral dan puding.
Untuk bahan-bahan makanan ada yang didatangkan dari Indonesia, ada juga dari Arab Saudi. Koki yang memasak makanan jemaah seluruhnya dari Indonesia.
“Untuk koki kita pakai tenaga lokal semua, karena kita mendapatkan apa yang di dalam penulisan kontrak supaya mengedepankan cita rasa Indonesia,” ucap Ibrahim.
Pada gelombang dua ini jemaah datang perharinya sebayak 20 kloter, setiap kloter jemaah haji 300-an orang, dan setibanya mendarat di Jeddah diberikan konsumsi makanan setelah mereka di dalam bus menuju penginapan di Mekkah.