Jeddah, Panjimas – Jelang puncak haji yang akan dilakukan di Armuzna beberapa waktu kedepan, para jamaah haji ada yang mengadakan kegiatan Istighosah memohon ampunan dan perlindungan kepada Allah Swt untuk seluruh jamaah yang melaksanakan ibadah haji pada tahun ini.
Seperti yang disampaikan oleh Ketua Kloter SOC 13 Sektor 10 Mekkah, Khoiri Mas Amin bahwa kegiatan Istighosah adalah inisiatif petugas haji di SOC13 saat hendak mau melaksanakan umrah wajib walau sebelumnya sempat ada istighosah juga dilakukan.
“Yang ini untuk berdoa jelang puncak haji.
Nanti ada lagi istighosah sekali lagi sebelum berangkat ke arafah. Harapannya fase puncak haji bisa dilalui dengan lancar sesuai syariat dan menjadi haji mabrur, ” ujar Khoiri.
Dirinya juga menjelaskan bahwa terdapat 345 jemaah di kloter ini, baik dari Semarang maupun dari Kendal. Pembicara istighosahnya adalah KH Fathurohman dari Kendal. Adanya istighosah ini jadi kegiatan keagamaan lain bagi jemaah sehingga saat di hotel tidak hanya diam di kamar, makan, dan minum saja
Selain istighosah juga akan asa penjelasan terkait manasik saat Armuzna. Selain istighosah ada juga pemeriksaan ulang (screening kesehatan) terutama untuk jemaah lansia dan risti.
Sementara itu Dokter kloter SOC13, dr. Annta Kern mengatakan bahwa screening jemaah Lansia dan Risti dilakukan untuk persiapan menuju Armuzna
“Ingin memastikan jemaah teurtama yang risti. Rata-rata punya komorbid tekanan darah tinggi dan gula darah. Yang tekanan darahnya tinggi masih ada waktu dan kesempatan pengobatan sampai puncak ibadah haji, ujar dr Annya Kern
Dari hasil screening jemaah yang tidak bagus kondisinya akan dimonitoring jelang berangkat Armuzna. Bagi yang tekanan darah tinggi akan dipastikan pemberian terapi obat.
Rata-rata mereka sudah bawa obat sendiri. Kalau yang kehabisan akan disediakan. Yang pasti obatnya harus diminum terus.
Dari jumlah jemaah yang ada,.282 termasuk kelompok Risti. Dari kelompok tersebut yang usianya di atas 60 tahun ada 111 orang
Rata-rata punya komorbid tensi tinggi, gula, dan jantung. Ada 1 jemaah yang masih dirawat inap karena komorbid jantung dan masalah dehidrasi.
“Kami lakukan visitasi hampir tiap hari. Bergiliran dari 3 tenaga kesehatan dan 1 dari petugas kesehatan daerah,” ujarnya lagi.
Sejalan dengan itu testimoni disampaikan oleh jemaah haji, Uliyatut Tadzkiroh, 49 tahun, dari Kendal bahwa kegiatan Istighosah itu penting untuk persiapan jelang puncak haji dengan berdoa, serta minta doa dari keluarga di tanah air, dan jaga kesehatan
Dirinya salah satu jemaah yang rutin tensi darah karena punya darah tinggi. “Saya rajin ikut pemeriksaan kesehatan biar terkontrol,
Dokter di sini terus memantau kesehatan saya. Sangat bermanfaat buat saya untuk menghadapi puncak haji, itu kan puncak ibadah kita. Selama ini keluhan kesehatan batuk dan pilek karena udara walaupun sudah bawa Vitamin sendiri dan obat-obatan seperti minyak telon, dll.
“Saya tiap hari ke masjid haram selama ini baik-baik aja. Tensi tidak melonjak.
Saya pertama kali ke tanah suci. Terharu sekali ketika pertama kali sampai dan melihat Ka’bah di Masjidil Haram.Teringat semua dosa saya semoga bisa diampuni. Semoga keluarga dan kerabat saya bisa dipanggil ke Mekkah juga, ” puncaknya.