Jeddah, Panjimas – Toko penjual hati dan daging unta di Kornis Balad (Corniche Commercial Centre) ini sangat kecil. Bentuknya segi enam sebesar stan-stan pameran di mal Indonesia. Letaknya cukup strategis, berada di depan mal Corniche Commercial Centre. Dekat dengan tempat parkir mobil dan jalan raya.
Tapi toko kecil ini sangat komplet, penuh dengan beragam produk pernak-pernik oleh-oleh haji yang harganya sangat kompetitif. Saking familiarnya dengan pembeli dari belahan bumi Indonesia, toko milik orang Bangladesh ini diberi nama Toko Al-Munawarah. Bahkan di dunia yang mayoritas orang berbahasa Arab, dia mempromosikan produk-produknya dengan Bahasa Indonesia.
“Toko Pernak-Pernik, Gelang Kokah, Tasbeh Kokah, Tulang Unta, Biji Kurma, Gantungan Kunci, Pacar Kuku Rani, Cilak Mata, Hati Unta, Kurma Muda, Dll Ada, Selamat Datang, Wilujeng Sumping.” Begitu yang tertulis di dinding tokonya yang segi enam seperti stan-stan pameran di mall.
Adalah Alam, 28, sang pemilik. Dia sengaja menamai tokonya dengan Bahasa Indonesia karena pembelinya kebanyakan para Jemaah haji dari Asia Tenggara yang berbahasa Melayu. Di antaranya selain orang Indonesuia, ada orang Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Termasuk negara-negara lain.
“Kami menyediakan barang pernak-pernik yang khas. Orang Indonesia banyak belanja di sini. Khasnya orang mencari di sini hati unta, gantungan kunci, gelang kokah, tasbeh kokah, keramik, bermacam-macam,” kata Alam yang mahir berbahasa Indonesia.
Kenapa hati unta paling favorit? Hati unta selain bisa dimakan untuk lauk pauk, hati unta kering itu bisa untuk obat beragam penyakit. Di antaranya, dapat mengobati penyakit sesak nafas, darah tinggi, asma, rematik, hingga penyakit penyebab kematian tertinggi yakni penyakit jantung.
Caranya yang tertulis dalam aturan pemakaian, hati unta ditumbuk halus, lalu direndam air hangat diminum dua kali sehari, insyaallah mujarab. “Caranya mudah, cukup direndam air panas terus diminum. Disangrai juga bisa rasanya tidak pahit, tapi enak,” kata Alam.
Terkait harga, khusus hati unta satu plastikkecil berisi 3-4 irisan hati tipis dan kering senilai 10 riyal. Kalau membeli dua bungkus hanya 15 riyal. Membeli lebih banyak lagi, semakin murah. “Banyak orang Indonesia ke sini mencari hati unta,” katanya.
Alam juga mengaku berjualan hati unta kering dan segala pernak-pernik lainnya bisa menghasilkan pendapatan sekitar 5000-6000 riyal. Waktu berjualan pun tidak seharian full. Bahkan ketika menjelang magrib tokonya sudah tutup.
Namun setiap kali musim haji, semua Jemaah haji dari berbagai belahan dunia saat ini sedang konsentrasi menjalankan ibadah di Makkatul Mukarromah. Kornis Balad masih sepi, hanya dipenuhi para mukimin (orang Indonesia yang bermukim atau bekerja di Jeddah Arab Saudi).
“Nanti kalau musim kepulangan haji, Kornis Balad menjadi tempat favorit jemaah haji dari Asia Tenggara terutama dari Indonesia untuk sekedar refreshing dan belanja oleh-oleh yang kurang. Omzet bisa berlipat-lipat, karena ada jutaan pengunjung,” kata Mang Sanan penjual bakso di samping Toko Al Munawarah.