Jeddah, Panjimas – Terkait makin banyaknya jemaah haji yang wafat membuat pihak PPIH Arab Saudi pun melakukan langkah-langkah stategis dan sistematis untuk menekan angka kematian jemaah haji.
Direktur Bina Haji Direktorat PHU Kemenag, Arsad Hidayat mengatakan pihak Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) akan mencoba mendekatkan pelayanan kesehatan kepada jemaah melalui layanan satelit yang ada di hotel.
“Jadi bukan lagi di sektor ya, sektor kan terdiri dari beberapa hotel. Nah sekarang kita buka di setiap hotel. Mereka (jemaah) turun dari kamar ke lantai paling bawah ada di situ layanan satelit. Mereka bisa sekedar memeriksa tensi setelah pulang dari masjid,” papar Arsad.
“Artinya mereka sadar betul kesehatan, ini menjadi sangat penting dalam pelaksanaan ibadah haji. Saya kira ini langkah yang positif, langkah maju supaya salah satunya yang menekan angka kematian juga ya dengan model seperti itu,” ujar Arsad.
Menurut Arsad, tenaga kesehatan sudah melakukan upaya antisipasi agar tidak terjadi kegawat daruratan.
Untuk jemaah haji yang meninggal sebelum puncak haji, akan dibadalkan oleh pemerintah.
“Kita dari pemerintah menyiapkan nanti siapa yang berhak untuk mendapatkan badal haji,” ujarnya.
Adapun jemaah yang berhak mendapatkan badal haji, yakni mereka yang meninggal dunia setelah masuk asrama haji sampai menjelang pelaksanaan wukuf.
Jemaah lainnya yang berhak mendapatkan badal haji yakni mereka yang sakit.
“Kondisinya mungkin lumayan cukup parah, sehingga dia tidak bisa dimobilisasi. Nah itu bisa juga masuk kategori (dapat badal haji),” jelas Arsad.
Dia mencontohkan orang-orang yang dirawat di rumah sakit, yang kalau di copot alatnya (infusnya) bisa terjadi kondisi fatal.
Sedangkan untuk jemaah yang demensia, akan dilihat kondisinya.