Madinah, Panjimas – Jamaah haji Indonesia kuota tambahan dari embarkasi Balikpapan dengan kelompok terbang (Kloter) BPN 21 mendarat perdana di Bandara Amir Mohammed bin Abdul Azis (AMAA) Madinah. Rata-rata seluruh jemaah haji sudah mengenakan pakaian ihram sejak dari embarkasi di tanah air.
Bahkan, sedianya landing pukul 12.45 Waktu Arab Saudi (WAS), justru lebih cepat satu jam yakni pukul 11.45 WAS. Kloter BPN 21 ini meliputi 280 jemaah haji.
Jemaah haji kuota tambahan sebetulnya termasuk gelombang kedua. Seharusnya landing di Bandara King Abdul Azis International Airport (KAAIA) Jeddah. Namun karena slot penerbangan di Jeddah sudah penuh oleh jemaah haji dari berbagai negara, akhirnya mendarat di Bandara Madinah.
Sebagaimana gelombang pertama yang lebih dulu mendarat di Madinah, jemaah haji kuota tambahan melewati proses mekanisme pemeriksaan Imigrasi, kemudian keluar melalui pemeriksaan barang di mesin XRay. Baru menuju gate yang diarahkan ke paviliun untuk dikelompokkan per rombongan.
Sedianya jemaah haji akan dibawa bus langsung menuju Masjid Bir Ali untuk miqat makani menjalankan ibadah umrah qudum atau wajib. Namun kebijakan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi menginstruksikan untuk bermalam dan istirahat semalam di hotel di Madinah. Baru keesokan harinya melanjutkan miqat ke Bir Ali dan Makkah.
“Mayoritas sudah memakai kain ihram. Ini karena gelombang kedua, diharapkan langsung umrah,” kata Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Haryanto.
Kendati begitu, pendaratan kuota tambahan ini berjalan baik dan lancar. Hanya saja ada jemaah lanjut usia (Lansia) yang sakit dan harus dirujuk ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah. “Tadi ada 3 orang dan 1 pendamping dari tim kesehatan yang ke KKHI,” katanya.
Sedangkan Kepala Seksi Akomodasi Daker Madinah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Ali Machzumi, mengemukakan, jemaah haji kuota tambahan diinapkan di Hotel Front Taibah, Madinah, Kamis (15/6/2023). Hanya sekitar 50 meter dari pelataran Masjid Nabawi.
“Menurut informasi dari Kantor Urusan Haji di Jeddah memang kondisi jemaah yang sudah terbang sekitar 9 jam dari Indonesia, sehingga pemerintah Arab Saudi memberikan ketentuan untuk satu malam jemaah haji diistirahatkan atau ditransitkan di Kota Madinah,” papar Ali.
Meski ada perubahan rencana perjalanan tersebut, PPIH menjamin pemenuhan layanan jemaah, mulai dari transportasi akomodasi, katering, hingga bimbingan ibadah. Pihaknya mempersiapkan hotel-hotel untuk tempat para jemaah kuota tambahan transit.
Ia mengakui tidak mudah menyiapkan penginapan bagi para jemaah tersebut karena kondisi hotel di seputaran Masjid Nabawi rata-rata dalam kondisi penuh. Wilayah seputaran Nabawi disebut sebagai wilayah Markaziyah.
“Tentu kami akan menyiapkan sebaik-baiknya untuk jemaah haji. Kalau nanti di kemudian hari 1-2 hari ke depan apabila kondisinya di Markaziyah sudah tidak memungkinkan, kami akan carikan hotel di tempat lain yang sekiranya layak dan nyaman untuk jemaah haji kita,” papar Ali.
Sekretaris Daker Madinah PPIH Arab Saudi, Abdillah, mengatakan sebanyak 75 petugas disiagakan untuk melayani jemaah kloter-kloter kuota tambahan yang transit di Madinah. Pasalnya, PPIH harus memperpanjang operasional pelayanan yang semula dijadwalkan rampung pada 16 Juni mendatang.
“Kami menyiapkan petugas untuk melayani konsumen dari Daker Madinah kemudian transportasinya, bimbingan ibadahnya juga pengamanan dan perlindungan jemaah, termasuk petugas untuk layanan lansia dan layanan di Bir Ali,” ujarnya.
Para jemaah kuota tambahan mendapat layanan katering sedikitnya tiga kali sebelum pemberangkatan ke Makkah. Seperti halnya jemaah gelombang pertama yang singgah 8-9 hari di Madinah, jemaah kuota tambahan akan mengambil miqat untuk melaksanakan ihram di Masjid Bir Ali.
Diakui Abdillah, kebijakan Arab Saudi yang cukup mendadak diinformasikan membuat para jemaah BPN-21 sudah memakai kain ihram dari embarkasi. Hal itu sesuai imbauan petugas.
Meski demikian, hal itu tidak mengganggu prosesi ibadah dalam berihram karena mereka belum melafalkan niat. Mereka baru akan berniat ihram di Masjid Bir Ali.
Sejauh ini, terdapat 24 kloter jemaah kuota tambahan yang dijadwalkan tiba untuk transit di Madinah. Kloter-kloter yang membawa total 6.848 jemaah dan petugas itu tiba secara bertahap hingga 23 Juni.