Jeddah, Panjimas – Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Agama (Kemenag) melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan ibadah haji tahun 1444 H. Secara umum untuk sementara pelaksanaan tersebut dinilai telah mencapai target.
“Alhamdulillah, untuk sementara pelayanan bagi jemaah dari aspek pelayanan petugas, ibadah, akomodasi, konsumsi, transportasi, dan lainnya sudah sesuai dengan target,” kata Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Agama Faisal Ali Hasyim, Selasa (13/06/2023) di Madinah.
Meskipun demikian, pihaknya memiliki catatan-catatan bagi perbaikan penyelenggaraan ibadah haji di tahun kemudian. Salah satunya terkait peran penting ketua kloter. Faisal mengaku telah mengawasi secara umum pelayanan ketua kloter terhadap jemaah haji Indonesia.
“Nanti tahun depan ada beberapa catatan dari saya, bagaimana misalnya memberdayakan ketua kloter. Itu ada catatan bagi saya,” tegas Faisal kepada wartawan MCH Madinah.
Dalam kesempatan itu, Faisal meminta agar ketua kloter tidak hanya melayani jemaah dari aspek pencatatan dan pemberkasan semata, tetapi juga diminta aktif menanyakan apa yang diperlukan jemaah dan apa yang perlu mereka bantu.
“Ketua kloter tidak saja mencatat, tapi juga aktif, menanyakan pada jemaah ada kekurangan kah, ada yang perlu dibantu kah,” kata Faisal lagi.
Lebih tegas Faisal juga menyebut ketua kloter merupakan ‘wakil menteri agama’ di kloter masing-masing. Sehingga menurutnya, ketua kloter jangan menunggu didatangi oleh jemaah baru mau bergerak, tetapi harus datang ke kamar-kamar jemaah melihat apa-apa yang diperlukan jemaah
“Ketua kloter itu wakil menteri agama di kloter. Jangan tungggu didatangi. Datangi jemah di kamar, ada kekurangan air, atau apakah,” tegas Faisal.
Kedepan, sambung Faisal, asasment ketua kloter tidak hanya dilihattt dari aspek pemahaman keagamaan saja, tetapi juga harus memiliki jiwa kepemimpinan (leadership) yang baik. Bahkan bila diperlukan, menurutnya, akan diadakan psikotes.
Oleh sebab itu menurutnya, di tahun berikutnya bimbingan teknis bagi ketua-ketua kloter akan disesuaikan dengan temuan di lapangan.
“Catatan besar saya ketua kloter. Karena ia leader bagi jemaahnya di kloter masing-masing. Di bimtek nanti akan disesuaikan dengan kondisi lapangan saat ini,” tandasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Irjen Faisal juga menyampaikan soal pengaduan masyarakat dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun ini. Umumnya, pengaduan yang disampaikan masalah jemaah, suami dan istri yang terpisah dan mereka ingin disatukan.
Pihaknya berkomitmen akan terus mengawasi pelayanan-pelayanan penyelenggaraan ibadah haji yang menjadi fokus indeks kepuasan jemaah.
“Intinya apa yang menjadi indikator jemaah itu terjaga. Itu fokus kami,” pungkasnya