Madinah, Panjimas – Mengabdikan diri menjadi petugas haji Indonesia di Arab Saudi bagi seorang mahasiswa bukan perkara mudah. Hal itu dialami Mochamad Taizar Idris asal Kalimantan Timur (Kaltim) yang saat ini kuliah di Universitas King Abdul Aziz, Jeddah.
“Tujuan kita menjadi temus (tenaga musiman petugas haji) barang siapa yang berkhidmat pada tamu Allah maka kita akan mendapat ganjaran seperti orang berhaji. Jadi kita menjadi wasilah bagi para tamu Allah kita juga akan dapat hal yang sama seperti mereka lakukan,” kata Taizar di Madinah, Senin (12/6/2023).
Taizar ingin mengabdikan dirinya pada jemaah haji agar dapat kebaikan dalam hidupnya sekaligus berhaji tanpa harus mendaftar ke Kementerian Haji Arab Saudi yang prosesnya tidak mudah. “Tidak semua kampus berikan kesempatan untuk berhaji” kata laki-laki yang sudah menempuh kuliah 4 tahun di Jeddah ini.
Taizar yang mendapat beasiswa pendidikan dari Pemerintah Arab Saudi itu membantu pelayanan di kantor Daker Madinah selama 70 hari. Taizar merawat dan memperbaiki perangkat komputer serta hal berkaitan teknologi informasi (TI).
Taizar pertama kali menginjakkan kakinya di Arab Saudi pada 2019. “Pertama saya bersyukur sekali bisa kuliah di King Abdul Aziz Jeddah, ” kata dia.
Taizar mengaku pernah kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab di Makassar pada 2015. “Saya kuliah selama 2,5 tahun, lalu di semester 3 diajak kawan-awan mendaftar di Saudi,” kata dia.
Taizar bercita-cita menjadi pengajar dan berdakwah. “Kepikiran saya ingin mengajar, kalaupun tak bisa mengajar setidaknya saya membantu orang yang bisa mengajar, apa yang bisa dilakukan untuk dakwah untuk membantu agama, itulah yang dibuat,” kata dia.
Taizar berharap pengabdiannya menjadi petugas haji bisa mendapat hal positif dalam hidupnya.