Saya cukup terkejut mendengar ada orang yang mencap Jusuf Kalla atau JK sebagai racist karena beliau mengatakan bahwa 50% ekonomi indonesia dikuasai oleh penduduk dari etnis cina padahal jumlah penduduk cina di negeri ini hanya 4,5% .
Yang menjadi pertanyaan bagi saya dimana letak racistnya JK karena seperti kita ketahui seseorang akan dikatakan racist kalau dia membenci suku bangsa lain. Apakah JK membenci etnis cina ?
Kalau ada orang yang mengatakan JK membenci etnis Cina lalu mengapa JK menunjuk Sofjan Wanandi dari etnis Cina yang terlahir dengan nama Liem Bian Khoen sebagai teman dekat dan pembantu utamanya ketika dia menjadi Wapres ?
Padahal kita tahu bahwa Liem bian khoen atau Sofyan Wanandi tersebut
adalah seorang pengusaha keturunan yang cukup berhasil dimana beliau merupakan pemilik dari bisnis Gemala Group (sekarang Santini Group).
Dan juga sebenarnya kalau kita memiliki informasi yang lengkap apa yang dikatakan serta diprihatinkan JK tidak hanya dirasakan dan disampaikan oleh JK saja tapi juga oleh mendiang Ciputra, yaitu seorang pengusaha real estate atau properti terkenal tidak hanya di negeri ini tapi juga di dunia yang memiliki nama lahir Tjie Tjin Hoan.
Ciputra dalam salah satu wawancara, menyatakan keprihatinannya bahwa dari 45-50 perusahaan publik dalam bidang properti cuma hanya satu yang milik penduduk asli yang lainnya milik dari warga Tionghoa. Dalam bidang ekspor kata beliau mayoritas ekspor dari negeri ini adalah dilakukan oleh warga Tionghoa.
Ketika beliau
ditanya tentang apa yang harus dilakukan. Ciputra menjawab saya akan bersurat kepada pak Jokowi dan Jusuf Kalla (Presiden dan Wapres waktu itu) agar mengalokasikan sebagian besar dari anggaran pendidikan tersebut untuk mencetak para entrepreneurship karena yang namanya penduduk asli tersebut kata Ciputra tidak punya orang tua, lingkungan dan guru yang mendukung untuk itu kata Ciputra kita harus didik penduduk asli ini agar bisa menjadi entrepreneur-entrepreneur yang handal.
Jadi JK dan Ciputra meskipun berasal dari dua etnis yang berbeda , satu dari bugis dan yang satu dari etnis cina, tapi mereka sama- sama punya informasi dan pandangan yang sama. Lalu yang menjadi pertanyaan mengapa JK dianggap racist dan ciputra tidak ?
Saya rasa dalam hal ini bukan ada udang di balik batu tapi ada batu di balik udang. dan itu jelas tidak baik bagi perkembangan bangsa ini kedepannya apalagi kita lihat JK juga telah melakukan langkah-langkah konkrit dengan membangun dialog-dialog tentang dunia bisnis diantara penduduk asli dengan penduduk dari etnis cina agar diantara mereka terwujud saling pengertian dan kerjasama yang baik.
Oleh karena itu bila hal ini kita lihat dengan kaca mata yang jernih apa yang disampaikan JK dan Ciputra tersebut tentu sangat strategis karena tujuannya adalah untuk kebaikan dan kemashlahatan negara dan bangsa ini kedepannya.
Anwar Abbas
1. Ketua PP Muhammadiyah
2. Wakil Ketua Umum MUI