Yogyakarta, Panjimas – Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir melaksanakan peletakan batu pertama proyek pembangunan Mu’allimin Sport Center pada Sabtu (03/06). Acara yang dilaksanakan di Kampus Terpadu Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta, Sedayu, Bantul ini turut dihadiri Menteri Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Teten Masduki, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Haedar menyampaikan dalam sambutannya bahwa hadirnya fasilitas olahraga bagi civitas akademik Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta ini merupakan keinginan mendiang Ahmad Syafii Maarif. Almarhum Buya Syafii ingin agar santri-santri Muhammadiyah ini selain memiliki kecakapan pengetahuan yang luas, juga memiliki kesehatan dan kekuatan baik secara jasmani maupun rohani.
Pembangunan Mu’allimin Sport Center juga merupakan wujud dari adanya kepercayaan (trust) dari Pemerintah kepada Muhammadiyah. Kerjasama antara Pemerintah dan gerakan sipil seperti Muhammadiyah ini perlu ditingkatkan agar misi mencerdaskan bangsa dapat segera terwujud. Etos Muhammadiyah adalah berkolaborasi dalam perubahan dan pembangunan. Namun, Haedar mengingatkan agar tidak perlu
“Kolaborasi ini perlu ditingkatkan. Muhammadiyah itu gerakan yang sedikit bicara tapi insyaAllah banyak kontribusinya. Etos Muhammadiyah adalah perubahan dan membangun. Kuncinya tidak boleh ada kepentingan apapun, baik personal maupun politik. Inilah yang membuat kita leluasa dalam membangun negeri,” tutur Haedar.
Selain itu, Haedar juga menyampaikan bahwa Muhammadiyah merupakan gerakan yang terbuka. Hal ini merupakan legasi dari Ahmad Dahlan yang mampu bergaul dengan lintas golongan bahkan keyakinan.
Dengan keterbukaan ini, Muhammadiyah turut membidani lahirnya Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Soeratin Sosrosoegondo yang dikenal Ketua Umum PSSI pertama merupakan kader Muhammadiyah tulen.
“Muhammadiyah itu terbuka. Muhammadiyah bisa bergaul dengan siapa saja. Pak Soeratin salah satu contohnya yang mendirikan PSSI. Ia menjadi penggerak olahraga nasional. Kita (Muhammadiyah) punya jejak (legasi) di berbagai lini termasuk olahraga,” ucap Haedar.
Sebagai tambahan, Mu’allimin Sport Center memiliki luas 3.500 m2 dengan fasilitas olahraga yang cukup lengkap. fasilitas yang terdapat di pusat olahraga ini meliputi lapangan bola, basket, voli, futsal, atletik panahan, dan panjat tebing.
Dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti gapura masuk, ruang transit, tribun besar dua unit, ruang ganti, ruang ganti, dan toilet sepuluh unit. Dengan fasilitas yang cukup lengkap ini merupakan langkah awal bagi para santri dalam rangka memperoleh rekreasi dan prestasi yang tinggi.