Madinah, Panjimas – Menjaga kesehatan berkelanjutan baik sebelum, selama maupun sesudah dalam rangkaian ibadah haji menjadi sebuah keharusan. Faktor kecukupan gizi dan pola makan yang baik merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan, menjaga dan mempertahankan status kesehatan jamaah haji.
Ahli Gizi dari PKP3JH (Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama Pada Jamaah Haji) Petugas Haji Indonesia Heri Kusdianto memberikan 3 (tiga) tips kepada jamaan haji sebagai berikut.
Pertama, Penuhi kebutuhan gizi harian Jamaah Haji. Selagi hangat segera makan dan habiskan dari menu yang telah disajikan dari penyedia layanan konsumsi atau katering.
“Syukuri dan nikmati anekaragam makanan yang telah disajikan” pungkas Heri yang juga sebagai ahli gizi dan Ka Instalasi Gizi RS Haji Jakarta.
Bersyukur dapat diwujudkan dengan cara berdoa sebelum makan dan menyegerakan menyantap. Nikmatnya makan salah satunya ditentukan oleh suasana makan, kebersamaan sesama jamaah haji bisa menjadi kenikmatan tersendiri bagi jamaah.
Diharapkan jamaah haji tidak tergesa-gesa dalam menikmati sajiannya, Dengan demikian makanan dapat dikunyah, dicerna dan diserap oleh tubuh dengan baik.
Perintah bersyukur dalam hal makan berdasarkan pada Al-Quran Surat Al-Baqarah Ayat 172 :”Hai orang-orang yang beriman, makanlah dari rezeki yang baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika kamu kamu menyembah kepada-Nya “.
Kedua Pola makan yang baik bisa membantu menjaga kesehatan Jamaah Haji. “Mengikuti jadwal makan yang telah ditentukan oleh layanan konsumsi salah satunya untuk menjaga pola makan yang baik, ” pungkas Heri.
Para jamaah haji diharapkan tidak menunda-nunda untuk makan yang telah disajikan terutama para jamaah haji yang memiliki masalah saluran cerna, penderita diabetes mellitus. Selain makan utama yang didapatkan dari layanan konsumsi jamaah haji bisa menkonsumsi tambahan snack misal biscuit atau kurma dengan jadwal di tengah-tengah waktu makan utama antara waktu makan pagi-siang, waktu makan siang- malam, dan snack malam hari.
Ketika jamaah haji berada diluar hotel bisa membawa snack tersebut ke dalam tasnya masing-masing. Untuk para penderita diabetes bisa membawa bekal permen manis/snack manis/minuman manis sebagai pertolongan pertama ketika terjadi hipoglikemia.
Ketiga, Cukupi kebutuhan cairan tubuh agar terhindar dari dehidrasi. Cuaca siang hari yang panas dan aktivitas fisik yang banyak tentunya membutuhkan asupan cairan yang cukup. ” minumlah beberapa teguk setiap jam ditambah kurma 1-2 buah meskipun jamaah haji tidak merasakan haus, ” saran Heri.
Total kebutuhan cairan sehari tidak kurang dari 8 gelas per hari. Dengan indeks glikemik yang tergolong rendah, kurma aman dikonsumsi untuk jamaah yang menderita diabetes mellitus.