Mekkah, Panjimas – Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) yang tiba pada gelombang pertama di Jeddah pada Sabtu, (20/5/2024) langsung memantau kesiapan maktab yang akan memberikan layanan untuk 229.000 jamaah haji Indonesia di Makkah.
“Maktab atau markaz adalah kantor yang diberi kewenangan Pemerintah Arab Saudi, dalam mengurus penyiapan pelayanan jamaah haji, termasuk jamaah haji asal Indonesia,” kata Ketua PPIH Arab Saudi, Subhan Cholid, Minggu (21/5).
Menurutnya, sebanyak 70 markaz disiapkan untuk melayani 229.000 jamaah haji Indonesia. Seluruhnya tergabung dalam Kantor Layanan Asia Tenggara.
“Markaz bertanggung jawab dalam mempersiapkan layanan akomodasi dan transportasi, termasuk catering, khususnya makanan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) atau sekarang disebut Masyair,” tambah Subhan Cholid.
Dijelaskan, jamaah haji Indonesia yang tergabung dalam Gelombang Pertama akan mendarat di Madinah, 24 Mei. Setelah menjalani ibadah Arbain (salat wajib berjamaah selama 40 waktu di Masjid Nabawi), lalu jamaah akan bergerak ke Makkah.
“Jamaah kloter pertama diperkirakan masuk ke Makkah, 2 Juni. Jadi kita lakukan pengecekan kesiapan maktab yang akan memberikan layanan,” terang Subhan.
Dalam melakukan pengecekan markaz di Kota Mekah, Sabtu (20/5), Subhan Cholid ikut didampingi Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam, Kepala Daker Makkah Khalilurrahman dan Sekretaris Daker Makkah Tawwabuddin.
Paspor Disimpan
“Kita ingin memastikan seluruh layanan maktab sudah siap sebelum jamaah datang,” kata Subhan Cholid, seraya menyebutkan, bahwa markaz nantinya juga akan bertanggung jawab dalam menyimpan paspor jamaah.
Setibanya di Makkah, lanjutnya, paspor jamaah disimpan di markaz masing-masing. “Paspor jamaah disimpan di markas agar tidak hilang. Nah, sebagai pengganti identitas jamaah telah diberikan gelang. Paspor jamaah akan dikembalikan saat hendak dipulangkan ke tanah air,” pungkasnya.