Jakarta, Panjimas – Demi menyempurnakan penyambutan dan pelayanan buat para jemaah, Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi memberikan pelatihan bagi para juru masak di 211 dapur penyedia katering jemaah di Madinah. Diharapkan, pelatihan ini bisa membuat seluruh juru masak lebih siap dalam memenuhi kebutuhan konsumsi jemaah haji Indonesia yang dijadwalkan mulai mendarat di Madinah pada 24 Mei 2023 mendatang.
Pasca pandemik, kuota jemaah haji di 2023 kembali normal. Sebanyak 30 persen di antaranya merupakan lanjut usia. Tentu, asupan makan untuk mereka begitu krusial. Maka dari itu, pelatihan untuk para penyedia katering pun digelar dan dilangsungkan sejak Kamis hingga Jumat (19/5/2023).
“Juru masak harus memperhatikan pengolahan menu yang mengandung santan yang memiliki potensi terjadinya kerusakan lebih cepat,” ujar Ketua PPIH Arab Saudi, Subhan Cholid, dalam keterangan yang diterima Panjimas.
“Pada saat persiapan, juru masak harus memperhitungkan waktu yang tepat dengan jumlah produksi makanan. Perhitungan kapasitas dapur dengan jumlah produksi,” lanjutnya.
1. Juru masak diminta perhatikan gramasi
Subhan mengatakan setiap perusahaan akan melayani tiga kali makan jemaah haji (pagi, siang, dan malam). Karenanya, Subhan minta agar setiap perusahaan memperhatikan SDM dapur, terutama juru masak.
Selain itu, para juru masak juga diminta untuk memerhatikan gramasi. Mereka juga diminta menyesuaikan jadwal masak dengan dibagi ke dalam pembagian kerja secara terpisah.
“Untuk mengurangi tingkat kelelahan juru masak dan kualitas produksi, sebaiknya jadwal pembagian kerja terpisah, satu juru masak bertanggung jawab pada waktu produksi layanan makan. Juru masak juga agar memperhatikan ketepatan gramasi dan waktu distribusi dengan citra rasa Indonesia,” ujar Subhan.
2. Juru masak juga diminta perhatikan kebersihan
Selain itu, Subhan juga menekankan pentingnya kebersihan, keamanan, dan keselamatan kerja pada saat proses produksi. Menurutnya, pada 2022, terdapat dapur yang mengalami kebocoran selang gas yang mengakibatkan cedera juru masak sehingga menghambat proses produksi.
“Pengalaman tahun lalu, harus jadi pelajaran agar tidak terulang,” katanya.
3. Pelatihan diberikan supaya juru masak bisa mengutamakan keamanan
Kepala Daker Madinah, Zaenal Muttaqin, menuturkan pelatihan yang diberikan kepada juru masak meliputi higienitas, sanitasi, keamanan makanan, proses memasak, hingga penyimpanan agar ketahanannya prima.
“Penguatan juru masak juga untuk memastikan agar mereka dapat mengolah makanan sesuai dengan menu yang telah ditentukan. Serta mengutamakan kebersihan, keamanan dan ketahanan pangan,” ujar Zaenal.