Jakarta, Panjimas – Publik dan masyarakat dihebohkan dengan adanya kasus gangguan pelayanan masyarakat dalam menggunakan akses di Bank Syariah Indonesia (BSI) yang terhitung sejak 4 Mei 2023 sampai dengan saat ini masih saja belum seluruhnya bisa digunakan masyarakat untuk mengakses fasilitas perbankan via BSI.
Atas peristiwa itu BSI berkomitmen mencegah dan mengurangi migrasi resiko, termasuk data data keuangan pribadi telah di jamin aman oleh BSI. Dirut BSI telah menyampaikan komitmen dan permohonan maaf dan telah berusaha melakukan pemulihan sistem IT Bank Syariah Indonesia Tbk.
BSI menegaskan komitmen untuk menjaga dan menjamin keamanan dana dan data milik nasabah yang ada dan tersimpan.
Buya Amirsyah selaku Sekjen MUI menyampaikan apresiasi atas upaya Komisaris dan Direksi BSI. Dalam kesempatan yang sama Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan bahwa terus melakukan proses normalisasi dengan fokus utama untuk menjaga dana dan data nasabah tetap aman, di Bank Syariah Indonesia (10/5/2023)
Langkah kongkrit yang telah dilakukan BSI telah berhasil normalisasi layanan pada jaringan ATM sehingga nasabah telah bisa melakukan transaksi. Kemudian pada hari ini (11/5/23) melakukan monitoring dan proses normalisasi transaksi cek saldo dan tarik tunai di ATM telah bisa dilakukan.
Adapun terkait dengan serangan cyber, buya Amirsyah meminta untuk mengusut tuntas dengan melakukan investigasi sehingga informasi yang diperoleh masyarakat tidak spekulatif, karena itu perlu pembuktian lebih lanjut melalui audit dan digital forensik.
Lebih lanjut Buya Amirsyah mengajak masyarakat agar tidak terpancing dengan isu yang hoax, firnah.Juga mengajak nasabah untuk terus menjaga kewaspadaan dan berhati-hati terhadap berbagai bentuk modus penipuan serta kejahatan digital.
“Akhirnya kita berdoa semoga Allah memberikan kemudahan pemulihan secara keseluruhan pada BSI.Aamiin,” pungkasnya