Yogyakarta, Panjimas – Muhammadiyah Boarding School (MBS) sebagai lembaga pendidikan Muhammadiyah berbasis pesantren, menurut Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Fathurrahman Kamal harus estetik infrastrukturnya dan indah nuraninya.
Demikian disampaikan Fathurrahman Kamal pada, Kamis (13/4) di acara Ifthor Jama’i yang diselenggarakan oleh Keluarga Besar Pondok Pesantren MBS Yogyakarta. Dia mengatakan, khususnya MBS Prambanan – Yogyakarta, dengan akan adanya Pintu Tol Prambanan, MBS Prambanan bisa menjadi etalase Muhammadiyah di Yogyakarta.
“Sebabnya, secara estetika infrastruktur harus memadai utk mengemban amanah etalase Persyarikatan di garda terdepanjdi MBS Muhammadiyah. Hematnya, kebeningan kalbu dan kejernihan akal-pikiran sebagai modal dasar dalam ekosistem pendidikan hukum.
Hubp itu
“Modal keterpautan ruhani sangatlah mendasar dalam suatu ekosistem pendidikan pesantren, menta’dib anak-anak kita menjadi manusia seutuhnya, bukan manusia dengan kepribadian yang terbelah atau split personality,” imbuhnya.
Meski tidak boleh meninggalkan dunia materi yang serba verbal, namun Fathurrahman juga mengingatkan supaya jangan sampai kecintaan yang berlebihan terhadap materi menjadi jebakan lembaga-lembaga pendidikan Muhammadiyah untuk maju. Menurutnya, tantangan terbesar bukan datang dari luar, tapi dari dalam yaitu kecintaan berlebihan terhadap materi.
Dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini menambahkan, cita-cita besar Muhammadiyah mendirikan dan menegakkan MBS Muhammadiyah sebagai monumen peradaban spiritual supaya melahirkan kemaslahatan bagi kemanusiaan dan kebangsaan yang holistik.
“Status kekaryaan perlu dikonkretkan demi dedikasi dan pengabdian yang paripurna. Semoga Allah Ta’ālā berkahi kita, Muhammadiyah, MBS, umat, dan Republik ini. Allāhumma āmīn.” Tandas Fathur.