Jakarta, Panjimas – Buruh Migran meski diberi embel-embel pahlawan devisa, perlindungan terhadap mereka tidaklah berstatus premium. Beragam mafia mengintai buruh migran dari hulu hingga hilir yang menjebak mereka ke dalam sindikat perdagangan manusia.
Terkait dengan hal tersebut, Majelis Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Pusat
Muhammadiyah (MPM) PP Muhammadiyah mengadakan diskusi publik dengan
tema “Membela Keadilan Pekerja Migran Indonesia” pada hari Rabu, 13 April 2023
pukul 15.30-18.00 WIB bertempat di Gedung Dakwah Pimpinan Pusat Muhammadiyah Menteng Jakarta Pusat.
Diskusi publik kali ini dibarengi dengan nonton bersama (nobar) film berjudul “dokumennt” yang mengangkat tema kisah pilu pekerja migran pada saat wabah Covid-19 melanda dunia. Film dokumenter ini diproduksi oleh Watchdoc Documentary dan Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI).
Diskusi publik dan nobar ini akan dilanjutkan buka puasa bersama dengan jajaran pengurus MPM Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Dengan menghadirkan narasumber: Ketua Umum SBMI, Hariyanto; Sulton Kamal,
Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Malaysia.
Dibuka langsung oleh Dr. H. Anwar Abbas, M.Ag, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan pembicara kunci (keynote speaker) Benny Rhamdani, Kepala BP2MI.
Diskusi publik ini akan ditutup dengan closing speech dari Dr. M. Nurul Yamin, M.Si, Ketua MPM PP Muhammadiyah. Menurut M Yamin, Ketua MPM PP Muhammadiyah, diskusi ini merupakan bagian dari ikhtiar MPM PP Muhammadiyah untuk menggugah kesadaran publik dan pembelaan terhadap nasib para pekerja migran.
Pekerja Migran sebagai salah satu
sasaran utama program pemberdayaan yang akan dilakukan oleh MPM ke depan.
Hal ini berkaca dari masih banyak pekerja migran korban perdagangan orang, korban
penganiayaan dan kekerasan.
Di lain pihak, dibutuhkan pendampingan untuk menggali potensi remitansi menjadi
aset produktif dan wirausaha mandiri melalui pemahaman literasi keuangan.
Dalam Diskusi Publik petang ini MPM PP Muhammadiyah menghadirkan secara langsung Kepala BP2MI, Benny Rhamdani sebagai keynote speaker.
Hadir secara langsung dalam Diskusi Publik, Benny Rhamdani menekankan sinergi
antara pemerintah dan seluruh elemen masyarakat sipil, apalagi Muhammadiyah
sebagai organisasi keagamaan terbesar kedua di Indonesia.
Berkenaan dengan topik yang diangkat dalam diskusi, Benny menambahkan bahwa “sekarang ini pemerintah dan kita sedang menghadapi 2 kelompok mafia, yakni mafia perdagangan orang dan sindikat ijon rente yang menjerat hutang para calon PMI kita yang akan bekerja ke luar negeri.” Ujar Benny.
“Mereka ini bergerak terstruktur dan dibekingi oleh aparat yang memiliki atributif kekuasaan. Oleh karenanya, pemerintah tidak dapat bergerak bergerak sendiri, butuh sinergi kelembagaan dan Muhammadiyah sebagai ormas keagamaan.terbesar kedua memiliki peran strategis sebagai mitra pemerintah melawan para sindikat.” Dr. M. Nurul Yamin, M.Si selaku Ketua MPM PP Muhammadiyah menambahkan
“Diskusi publik ini merupakan upaya kami untuk meningkatkan kesadaran publik
mengenai isu buruh migran dan bagaimana kita dapat membela hak-hak mereka.
Kami berharap diskusi ini akan menghasilkan gagasan dan solusi-solusi konkret
untuk memperjuangkan keadilan bagi pekerja migran Indonesia.”