Jakarta, Panjimas – Musim haji tahun 2023 yang mengusung tema ‘Haji Ramah Lansia” tinggal hanya beberapa bulan kedepan pelaksanaannya akan dilakukan. Berbagai persiapan dan perencanaan sedang dilakukan oleh Kementerian Agama selaku penyelenggara kegiatan haji yang banyak menyedot perhatian umat dan masyarakat Indonesia.
Disela-sela kegiatan Bimtek Terintegrasi PPIH Arab Saudi yang dilaksanakan di Asrama Haji Jakarta pada Kamis, (13/4) Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kemenag, Subhan Cholid, Lc, MA menyampaikan tentang persiapan menu konsumsi bagi para jemaah haji tahun ini.
Sekarang ini kita susun menu ikan ada 6 jenis ikan yg kita sounding kan dengan Kementerian KKP untuk disuplai dari Indonesia, ada jenis ikan patin, ikan kaci-kaci semacam kakap putih, ikan kerapu, ikan tuna, ada mangut lele, dan bandeng presto,” ujar Subhan.
Pengadaan menu khas Indonesia tuk jemaah haji menurut Subhan sudah lama dilakukan. Tapi walau Direktorat Layanan Haji Luar Negeri sudah order, tapi memang prosedur ekspor itu bukan di ranah layanan yang menjadi tanggung jawabnya selama ini.
“Kami kan ranahnya memberikan pelayanan haji untuk ekspor impor itu kita sounding ke Kementerian yang menangani itu. Tahun 2021 lalu kami Kemenag lakukan mou dengan Kementerian Perdagangan, Kemenkop UKM dan Kadin untuk pengadaan komoditi bahan baku makanan jemaah haji,” tandasnya.
Jadi dengan menu yang ada, maka langsung dilakukan mandatori kepada penyedia layanan (catering) bahwa menu-menu yang tertuang itu, harus ambil bahan bakunya dari Indonesia, kalau tidak tahun depan akan dilakukan evaluasi. Bumbu-bumbu juga sudah di sampaikan ke Kemendag, bahan bakunya itu enak. Itu yg paling penting bagi kami, makanya bumbu itu juga yang kita minta supaya dari Indonesia.
Bisa dibayangkan bahwa rendang yang uleg bumbunya bukan orang Padang, sehingga rasanya gak kemana-mana. Nah yang penting sebenarnya bumbu pastinya itu disuplai dari sini, sehingga racikannya siapapun dia yang masak rendangnya ya rendang beneran, opornya ya opor beneran.
Targetnya adalah jamaah haji bisa menikmati produk-produk yang bahan bakunya berasal dari Indonesia.
Secara umum menunya tidak baru-baru amat cuma ada modifikasi. Kalau tahun lalu tidak ada ikan bandeng presto tahun ini ada. Kemudian di Armuzna kita tetapkan ada rendang, kari, opo, kemudian mangut lele nah ini yang baru. Bedanya tahun lalu tidak ada mangut lele,” pungkasnya.