Jakarta, Panjimas – Jelang tahun politik 2024, Pimpinan Pusat Muhammadiyah menerima silaturahim Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Jakarta, Rabu (5/4).
Rombongan Bawaslu yang dipimpin Ketua Rahmat Bagja, disambut oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Sekretaris Umum Abdul Mu’ti, dan para pimpinan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah seperti Salmah Orbayinah, Saad Ibrahim, Muhadjir Effendy, Syamsul Anwar dan Izzul Muslimin.
Pada kesempatan ini, Muhammadiyah berpesan kepada Bawaslu untuk menjalankan tugasnya sebagai pengawas pemilihan umum dengan penuh keseksamaan, keadaban, dan penuh etika.
“Pak Haedar Nashir berpesan meminta Bawaslu untuk bertindak secara tegas dengan fungsi penindakannya agar terlihat kewenangan Bawaslu dapat dirasakan seluruh masyarakat dan juga keadilan pemilu bisa ditegakkan. Jadi ada etika, moral dan penegakan hukumnya,” terang Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja.
Selain itu, Muhammadiyah juga berpesan agar penyelenggaraan pemilu dapat terlaksana secara berkualitas. Termasuk mengawasi pemilu agar bebas dari upaya politisasi agama, juga sterilisasi penggunaan fasilitas pemerintah dan fasilitas sarana pendidikan untuk sosialisasi dan kampanye yang tidak pada tempatnya.
Menurut Bagja, kerja Bawaslu sendiri dalam mengawasi kampanye dan penyelenggaraan pemilu telah berlangsung sejak 14 Juni 2022. Bawaslu berharap peran Muhammadiyah untuk membantu suksesi penyelenggaraan pemilu yang ideal.
“Kami harapkan Muhammadiyah bisa mensosialisasikan tentang tahapan pemilu yang sedang berjalan kepada warga Muhammadiyah baik di kota ataupun di desa, dan juga di sarana pendidikan Muhammadiyah. Ini kami berharap bisa dikerjasamakan Muhammadiyah dari tingkat pusat sampai daerah sehingga bisa membantu Bawaslu dalam seluruh tahapan pemilu,” tutupnya.