Jakarta, Panjimas – Rencana kedatangan Timnas U-20 Israel ke Indonesia Mei 2023 mendatang mendapatkan penolakan dari banyak kalangan. Ketua Umum Persada Muda Indonesia Dede Ruba’i Misbahul Alam menegaskan penolakan kedatangan Timnas Israel ke Indonesia tidak bisa ditawar lagi.
“Sebagai bangsa yang pernah dijajah, kita seharusnya paham bagaimana perasaan bangsa Palestina apabila kita menerima kedatangan Timnas Israel ke Indonesia yang nota bene Indonesia adalah bangsa yang selama ini sangat kuat mendukung kemerdekaan Palestina. Oleh karena itu bagi kami menolak kedatangan Timnas Israel tak bisa ditawar lagi”. Tegas Dede yang disampaikannya kepada awak media, Rabu (15/03/2023).
Menurut Dede, Konstitusi bangsa Indonesia juga mengamanatkan bahwa Indonesia adalah bangsa anti penjajahan yang bersuara keras agar penjajahan di atas dunia harus dihapuskan. Selain itu, menurutnya, persoalan Palestina-Israel adalah persoalan Aqidah, tidak ada kaitannya dengan Masalah politik, ekonomi atau soal tanah.
“Masalah Palestina-Israel jangan dibawa kepada persoalan politik yang sempit atau mengatakan jangan kaitkan politik dengan olahraga. Mereka harus ingat bahwa Piala Dunia kemarin di Qatar, timnas Rusia tidak diikutsertakan akibat serangan militernya ke Ukraina. Nah, bukankah sudah ada contohnya persoalan politik berimbas ke dunia olahraga?” Jelas Dede
Dede menambahkan, bahwa dulu Inggris telah menawarkan tanah lain yang lebih subur di luar tanah Palestina. Tetapi orang-orang Yahudi menolak. Mereka tetap menginginkan tanah Palestina sesuai keyakinan dalam agama mereka. Jadi jelas, tegas Dede, bagi Israel sendiri pun urusan tanah Palestina adalah persoalan Aqidah.
Di sisi lain, menurutnya, “Jika nilai tertinggi dalam olahraga adalah sportivitas, sportivitas apa yang bisa kita banggakan saat menerima sebuah bangsa penjajah hadir untuk bertanding di bidang olahraga di negeri kita? Bukankah penjajahan adalah bentuk tindakan yang paling tidak sportif?
Dede mengingatkan kepada pemerintah agar mencontoh Presiden pertama RI. Di era kepemimpinannya, Bung Karno pernah menolak bertanding sepak bola melawan Israel demi Palestina.
Dalam pidatonya pada 1962, Bung Karno menyatakan Indonesia menentang tindakan Israel selama Palestina belum menerima kemerdekaannya.
Bung Karno dengan tegas mengatakan, “Dan untuk Israel selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menentang penjajahan Israel.”
Pidato itu, disampaikan Bung Karno ketika menanggapi soal adanya atlet-atlet Israel yang ikut bertanding dalam Asean Games di Indonesia. Atlet-atlet Israel itu ditolak untuk masuk ke dalam Asian Games.
Bung Karno juga merelakan tim sepak bola Indonesia tidak maju hingga final karena menolak bermain dengan Israel. Posisinya saat itu, tim nasional Indonesia sedang berjuang masuk semi final dengan melawan Israel.
Bung Karno enggan timnas Indonesia melawan Israel karena sama saja mengakui keberadaan mereka.