Jateng, Panjimas – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Busyro Muqoddas sampaikan selamat dan mengajak bersyukur kepada Allah Swt atas terpilihnya 13 formatur, Ketua, Sekretaris dan Bendahara Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah periode 2022-2027.
Di acara Penutupan Musyawarah Wilayah (Musywil) ke-8 Muhammadiyah Jawa Tengah, Ahad (5/3), Busyro juga mengapresiasi Peserta Musywil Muhammadiyah Jateng yang tetap santun dan damai selama proses permusyawaratan, juga masih setia mengikuti musywil sampai dengan penutupan.
Sebagai Muswil Muhammadiyah dengan peserta terbanyak, Busyro mengakui, Musywil ke-8 Muhammadiyah Jateng berjalan dengan sangat meriah mulai dari pembukaan sampai dengan penutupan. Musyawarah ini adalah kebanggaan bagi Persyarikatan Muhammadiyah secara umum.
Busyro juga menyampaikan apresiasi atas kepemimpinan Tafsir di Muhammadiyah Jateng, menurutnya Tafsir adalah sosok pemimpin yang independen sesuai dengan watak Islam dan Muhammadiyah. Selain itu, gaya penyampaian Tafsir yang kocak juga menjadi nilai lebih ketika melakukan kritik terhadap ketidakbenaran.
“Gaya bahasa itu menentukan proses kita berkomunikasi di dalam menyampaikan pesan amar ma’ruf nahi munkar. Gaya bahasa bisa dipelajari dengan banyak teori,” ucap Busyro.
Kepemimpinan di Muhammadiyah, imbuhnya, tidak cukup hanya dengan memiliki gaya bahasa. Tetapi yang paling penting ada sikap yang independen, tidak mendua lebih-lebih pada urusan politik atau sikap yang menggambarkan poligami politik.
Busyro berharap, seluruh warga, kader lebih-lebih pimpinan Muhammadiyah memiliki sikap independen. Bahkan kalau bisa, sosok pemimpin yang memiliki integritas dan sikap independen untuk diperbanyak di tubuh Persayrikatan Muhammadiyah.
Sikap tersebut menurut Busyro bukan hanya akan menguntungkan Muhammadiyah, tetapi juga masyarakat luas, bahkan juga negeri ini akan tetap terjaga marwahnya. Sebab, tegas Busyro, Muhammadiyah memiliki kepentingan untuk menjaga marwah negara.
“Kalau tidak ada kepentingan, kita tidak akan membahas tema-tema keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan universal seperti di muktamar kemarin,” imbuhnya.
Dia berharap kepemimpinan Muhammadiyah di setiap tingkatan untuk menjaga dan merawat Muhammadiyah dengan kesungguhan. Sekaligus juga berkomitmen untuk memajukan negara, yang sejatinya juga akan memajukan rakyat dan bangsa Indonesia.