Siang ini, Senin 27 Februari 2023, saya mendapatkan kabar mengejutkan dari beberapa kawan dan grup Whatsapp tentang wafatnya Alhamdu Tommy Pitoyo yang akrab disapa Tommy.
Innalillahi wainna ilaihi rojiun. Selamat jalan kawan. Dahulu kita pernah bersama, jalan bersama, tertawa bersama, sekantor bersama, satu komunitas yang sama.
Saya mengenal lama Tommy sejak dia aktif bergabung di komunitas Indonesia Tanpa JIL (ITJ) yang saat itu dipimpin oleh Akmal Syafril. Tommy bersama komunitasnya itu adalah anak muda yang berjuang melawan pemikiran sesat jaringan Islam liberal.
Tommy juga aktif di pengajian AQL. Sampe dia bertemu jodohnya pun di AQL. Setiap masuk waktu shalat, terutama Maghrib dan Isya, kami shalat berjamaah di AQL Center.
Saya juga mengenal Tommy di komunitas Jurnalis Islam Bersatu (JITU), sebuah perkumpulan jurnalis muslim dan media Islam, yang saya dirikan bersama kawan kawan yang lain.
Saat itu sekretariat JITU bermarkas di Jalan Tebet Dalam, tak jauh dari AQL Center pimpinan Ustadz Bachtiar Nasir. Di markas JITU pula, saya dan Tommy berkantor. Saat itu saya masih bekerja di media Islampos bersama Pizaro. Sedangkan Tommy bekerja di media Bumi Syam, media terdepan yang memberitakan kabar tentang perang dan sisi kemanusiaan di Suriah.
Di ruang yang sama, di meja yang sama, saya dan Tommy sering ngobrol tentang isu terkini ttg dunia Islam, tentang Suriah, tentang kuliner, tempat tongkrongan asyik, pokoknya hal hal yang ringan. Seringnya sih kita suka berkelakar, guyon, banyak candanya.
Setiap kali berjumpa Tommy pasti menyapa saya. “Ehh kakak Adhes. Apa Kabar dunia persilatan.”
Masih ingat betul, setiap sore di Tebet, Tommy rajin berolahraga, ia lari sore keliling komplek. Lalu bersama saya olahraga angkat barbel yg terbuat dari semen, untuk membentuk otot kuat.
Saya juga pernah sekantor dengan Tommy di media Islam Panjimas (periode 2015-2017). Kala itu saya menjadi Pemimpin Redaksinya dan Tommy sebagai reporter. Berkantor di Bekasi.
Tommy juga teman jalan pulang, sesama penumpang setia Kereta Api. Nunggunya di Stasiun Tebet atau Bekasi arah Depok – Citayem.
Terakhir saya bertemu Tommy di kegiatan acara Workshop Video Pendek yang diadakan oleh Kemenag RI di Sentul. Dan kita bersama mengunjungi percetakan Mushaf Quran Kemenag di kawasan Ciawi, Bogor.
Kabar terkini,saya dengar Tommy bekerja di kantor Kemenag bagian kehumasan, tepatnya sebagai tenaga teknis media Bimas Islam (2020-2022).
Kini Tommy yang selalu ceria, tampil fashionable khas anak Jakarta yang gaul, dan suka bikin konten kuliner ini, telah pulang ke pangkuan Ilahi. Pergi untuk selama lamanya.
Saya tidak menyangka Tommy dalam keadaan tidak sehat. Dan kawan saya ini telah dipanggil Tuhan lebih dulu. Saya berdoa agar Allah Swt mengampuni segala dosa dan kesalahannya, diterima amal ibadahnya. Semoga istri dan anak serta keluarga yg ditinggalkan diberi kesabaran. Amin ya robbal alamin.
Selamat jalan Kakak Tommy, senyum, canda dan tawamu akan selalu kukenang. Tommy, saya bersaksi kamu orang baik. Khair..khair..khair.
Ades Desastian
Wartawan senior media Islam