Jakarta, Panjimas—Asosiasi Pendidikan Kedokteran dan Kesehatan Muhammadiyah (APKKM) mengadakan Kuliah Umum dengan tema Transformasi Sistem Kesehatan Nasional pada Selasa (21/02). Acara yang bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Jakarta (FK UMJ) ini diisi oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan dihadiri oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.
Haedar dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas kehadiran Budi Gunadi Sadikin. Menurutnya, informasi yang disampaikan Budi dalam Kuliah Umum ini begitu penting dalam upaya membangun pendidikan kedokteran dan layanan kesehatan. Ia kemudian menyampaikan cara pandang Muhammadiyah dalam membangun pendidikan dan kesehatan.
Proses transformasi pendidikan dan kesehatan itu meniscayakan dasar konstitusi sebagai mandat yang perlu direalisasikan. Haedar mengutip Undang-undang Dasar 1945 pasal 28H ayat 1 yang berbunyi: Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan; dan juga pasal 31 ayat 2 dan 3 yang berbunyi: Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya (2), Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang (3).
“Dasar konstitusi ini harus menjadi pondasi dari setiap proses rancang bangun dan langkah strategis termasuk dalam proses transformasi di bidang pendidikan dan kesehatan. Sering ada tarik menarik antara dunia ideal dan langkah riil, kunci keseimbangan antara idealisme dan realitas ada di pihak leader atau pemimpin,” terang Haedar.
Menurut Haedar, proses transformasi pendidikan dan kesehatan tidak bisa dilepaskan dari value iman, takwa, persatuan, akhlak mulia yang dengan jelas disebutkan dalam konstitusi di atas. Bila meninggalkan nilai-nilai ini yang sesungguhnya menjadi dasar kebijakan dan malah fokus pada misi oportunistik dan pragmatik, maka bangunan kebijakannya tidak akan berdiri kokoh. Seperti sebuah rumah, terlihat tampak megah dan mewah namun sejatinya tidak kokoh.
Selain itu, proses transformasi memerlukan pendekatan yang komprehensif dan simultan. Agar proses transformasi pendidikan dan kesehatan ini berjalan dengan baik, dibutuhkan pula transformasi birokrasi. Karenanya, Haedar meminta bantuan dan dukungan kepada seluruh pihak termasuk pemerintah agar misi pendidikan dan kesehatan yang selama ini ditekuni Muhammadiyah berjalan dengan lancar.
“Apa yang dilakukan Muhammadiyah ialah bisa mendukung proses pembangunan pendidikan dan kesehatan yang semakin akseleratif untuk hajat hidup orang banyak. Kita yakin bahwa setiap langkah yang kita jalani, semoga dibuka jalan oleh Allah karena kita bersungguh-sungguh,” kata Haedar.