Jayapura, Panjimas – Pasca meresmikan Perguruan Muhammadiyah Mimika, Kamis (16/2), Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir melakukan kunjungan ke Universitas Muhammadiyah (UM) Papua, Jumat (17/2).
Dalam kunjungan ini, Haedar menyatakan rasa bangga sekaligus pengharapan tinggi kepada satu-satunya lembaga pendidikan tinggi milik Muhammadiyah di Provinsi Papua, tepatnya di kota Jayapura.
“Harapan dan pengharapan kami bahwa lembaga pendidikan tinggi ini merupakan institusi strategis untuk mencerdaskan kehidupan bangsa di bumi Papua. Bumi milik kita bersama, termasuk buminya Muhammadiyah,” syukurnya.
Haedar menganggap Papua termasuk bumi Muhammadiyah karena seluruh gerakan Muhammadiyah dari pendidikan, kesehatan, sosial, ekonomi dan kemasyarakatan diperuntukkan bagi seluruh masyarakat Indonesia tanpa pandang bulu.
“Intinya kami Muhammadiyah jadi jembatan untuk memajukan bangsa di manapun saudara-saudara kami berada. Itulah Muhammadiyah. Maka mari kita terus bersama untuk maju di Papua, agar kehadiran Muhammadiyah bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat,” kata Haedar.
“Sehingga Muhammadiyah itu Islamic movement for all, gerakan Islam untuk semua,” tegasnya.
Kepada pimpinan kampus, Haedar berpesan untuk menjadikan UM Papua sebagai kampus unggul berkemajuan dengan cara terus meningkatkan kualitas pendidikan dan prestasinya.
“InsyaAllah PP Muhammadiyah akan membersamai menuju kemajuan ini,” jamin Haedar.
Selanjutnya Haedar Nashir berpesan agar UM Papua terus meningkatkan kerja sama dan kebersamaan dengan Pimpinan Daerah Muhammadiyah, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah, pemerintah, lembaga agama, lembaga masyarakat serta tokoh adat di wilayah tersebut.
“Tanpa kebersamaan kita tidak bisa maju,” ingatnya.
Terakhir, Haedar Nashir berpesan kepada mahasiswa UM Papua untuk senantiasa membibit semangat, kesungguhan serta kesabaran dan kerja sama untuk meraih prestasi.
“Untuk adik-adik mahasiswa, anak-anak kami di bumi Papua, tetap belajar, semangat dengan etos kerja yang tinggi. Kunci kesuksesan itu pada inner dynamic, ada virus di dalam diri kita bahwa masa depan kita itu tidak ditentukan oleh orang lain, tapi oleh diri kita sendiri di samping Tuhan Allah Swt. Siapa yang sungguh-sungguh, dia yang akan sukses. Dengan kesabaran dan kerja sama. Satu sama lain harus saling memajukan dan senang jika temannya maju dan saling membantu jika temannya punya masalah,” pungkas Haedar.