Yogyakarta, Panjimas – Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Muhammad Sayuti menuturkan, kekinian manajemen organisasi ortom termasuk Muhammadiyah harus berbasis digital.
Menurutnya, dengan kelekatan media baru atau internet termasuk media sosial menjadikan publik lebih mengedepan platform media tersebut untuk menggali informasi tentang organisasi Muhammadiyah serta organisasi otonom nya.
“Karena itu kewajiban kita untuk kompatibel dengan kehidupan anak-anak muda, maka website dan medsos kita harus sangat aktif.” Ucap Sayuti pada, Jumat (10/2) di Kantor PP Muhammadiyah, Jl. Cik Ditiro, No. 23, Kota Yogyakarta.
Manajemen digital, imbuhnya, juga menjadi kebutuhan mendesak diterapkan di lembaga-lembaga pendidikan Muhammadiyah jika ingin lembaganya diketahui oleh publik secara luas.
“Ternyata anak yang generasi alpha itu, ketika apa saja yang dicari itu bukan bertanya. Dan mungkin ini menjadi tantangan dunia pendidikan agar aware bagaimana anak-anak kita minta menghafalkan materi pembelajaran, sementara di google itu dua detik sudah keluar hasilnya,” ungkapnya.
Oleh karena itu, dirinya mendorong organisasi otonom Muhammadiyah untuk mengaktifkan website dan medsos sebagai akses publik dalam mencari informasi dan pengetahuan. Maka platform media yang dimiliki jangan hanya ada, tetapi juga keberlanjutan.
Hemat Sayuti, tidak kekurangan konten untuk mengisi berbagai platform media digital yang dikelola oleh ortom Muhammadiyah. Pasalnya di Muhammadiyah dan berbagai ortomnya tidak pernah sepi dari kegiatan-kegiatan.
“Tapi problemnya itu awareness. Pengajian di mana aja ada, kalau tidak dipublikasikan yang mengisi medsos itu yang isinya tidak baik,” ungkapnya.
Di sisi lain, gawai yang terkoneksi dengan internet dan media sosial memiliki dua sisi mata uang. Bisa berdampak positif maupun negatif. Maka, aktifnya berbagai platform media sosial dan website milik ortom Muhammadiyah diharapkan lebih banyak memberikan dampak positif.
“Bagaimana ‘jalur kiri – kanan’ tadi bisa seimbang kalau kita tidak memproduksi konten yang baik,” ucapnya.
Dakwah dan penguatan digitalisasi manajemen yang kompatibel menurutnya sangat efektif di era kekinian. Sebab, dalam prakteknya gawai yang memediasi orang dengan media-media yang dimiliki lebih melekat dibandingkan dengan perangkat pembantu manusia lainnya.