Jakarta, Panjimas – Soal beberapa tudingan dan komentar tentang alasan kenaikan biaya haji yang sudah diusulkan oleh pemerintah kepada DPR sampai saat ini masih terus dalam proses dikaji dan dibahas oleh pemerintah melibatkan beberapa tim ahli.
Merespons hal itu, Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief menyampaikan kalau di dalam Al Qur’an ibadah Haji itu selain yang utamanya adalah termasuk bagian syariat Islam diperintahkan Allah juga ada sisi nilai manfaat ekonomi yang disebut Ekosistem Haji
“Jadi tugas Kemenag itu adalah melayani, membimbing dan membina para calon jemaah haji, sedangkan dalam ekosistem Haji itu memang harus mengambil keuntungan dan itu bukan Kemenag tapi yang lain,” ujar Hilman kepada wartawan usai menjadi pembicara di acara diskusi mengenai biaya haji di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Jumat (10/2/2023).
Hilman Latif lebih lanjut menjelaskan adapun selama ini yang mendapat manfaat dan keuntungan dari ekosistem haji seperti dari negara-negara Asia Selatan, Eropa dan Amerika. Padahal Indonesia adalah negara terbanyak jamaah haji dari seluruh dunia. Tapi yang mendapatkan keuntungan bukan dari Indonesia.
“Maka agar manfaat ekonomi haji bisa terlaksana maka kita sudah harus mulai memikirkan bagaimana ekosistem haji bisa masuk dan para pedagang, petani dan UMKM kita yang harus mendapatkan keuntungan atau manfaat dari syariat Haji yang tiap tahun kita laksanakan,” pungkasnya.