Sekjen MUI Buya Amirsyah Tambunan bersama Ketua Komisi Hubungan Luar Negari (HLN) Bunyan Saptomo berserta jajarannya menerima kunjungan kehormatan dari Uzbekistan di kantor MUI (2/2/23).
Delegasi di pimpin Mr. Rustam Kobilov, deputy governor bersama Mr. Zayniddin Eshonkulov, grand imam of Samarkand dan rombongan Mr. Olimkhon Yusupov, Rector of the Higher School of Hadith Science, Mr. Makhmud Akhmedov, Head of Department of the General Directorate of Tourism and Cultural Heritage of Samarkand Region, Mr. Mr. Begzod Murodullaev, Chief specialist of the Department of Development of Domestic and Pilgrimage Tourism of the Ministry of Tourism and Cultural Heritage of the Republic of Uzbekistan, Mr. Abdirakhmon Omonkulov, consul of the Embassy of Uzbekistan, Ms. Lefnika Hikmatullah, Assistant of the Embassy of Uzbekistan
Buya Amirsyah menuturkan bahwa Presiden pertama Republik Indonesia Sukarno adalah sosok di kagumi umat Islam karena telah berkunjung ke Uzbekistan. Salah satu kisah Bung Karno adalah saat dia meminta “menemukan” makam dari perawi hadist terkemuka Islam, Imam Bukhari. Seperti sejarah mencatat 1956 Pemimpin Uni Soviet Nikita Kruschev mengundang Bung Karno ke Moskow. Bung Karno menyatakan kesediaannya untuk datang, dengan syarat Kruschev menemukan makam Imam Bukhari, yang diyakini berada di wilayah Uni Soviet dan hal itu di penuhi oleh pemerintah Uni Soviet.
Dari kunjungan ini Buya Amirsyah mengatakan ulama dan Pimpinan Pondok Pesantren akan melakukan berkunjung balasan ke Uzbekistan dalam rangka meningkatkan hubungan silaturrahmi kedua negara sehingga ulama dari Indonesia yang setiap saat membaca hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari dapat menambah pengetahuan dan memotivasi dalam penguasaan hadis sebagai sumber hukum Islam.