Jakarta, Panjimas – Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Buya Amirsyah Tambunan menjadi pembicara dalam Seminar Nasional Kebangsaan Umat Islam bertema “Merekat Kebersamaan Untuk Menghadapi Tantangan Masa Depan” di Padang, pada Jumat (27/1/2023).
Buya Amirsyah panggilan akrab Sekjen MUI itu memaparkan bahwa permasalahan bangsa ini harus segera dicarikan solusinya. Menurutnya sekarang susah mencari Kepala Negara yang negarawan, Ulama yang negarawan, Tokoh ormas yang negarawan, dll. Dengan berpikir negarawan kita akan mampu menyelesaikan persoalan negara dari multi krisis, dimulai dari krisis kesehatan, ekonomi hingga politik.
Ditengah krisis saat ini dan telah terjadi polarisasi serta kesenjangan untuk mementingkan kelompok, golongan hingga penguasaan aset bangsa ini oleh oligarki politik, oligarki ekonomi hingga oligarki sosial.
Untuk itu Buya Amirsyah mengajak semua pihak agar menyadari permasalahan ini bahwa sejumlah tokoh yang lahir di Minangkabau telah terbukti mampu menyelesaikan problem bangsa, mulai dari lahirnya proklamator Soekarno bersama Bung Hatta hingga pahlawan nasional seperti Buya Hamka, Imam Bonjol, dalam banyak lagi tokoh lain dari Sumatera Barat yang terbukti mampu meyelesaikan problem bangsa di masa lalu.
Kedepan diharapkan mampu menjadi inisiator dan aktor dalam menyelesaikan masalah umat dan bangsa sehingga Indonesia bisa segera keluar dari multi krisis. Untuk itu Buya Amirsyah mengingatkan jelang tahun 2024 kondisi politik akan semakin dinamis di tengah banyaknya pilihan politik dan pilihan tokoh. Jangan karena beda pilihan menyebabkan umat terpecah.
“Pilihan boleh beda, akan tetapi mempersatukan umat lewat ukhuwah bukanlah pilihan melainkan wajib dan harga mati, seperti halnya NKRI harga mati untuk terus kita perjuangkan agar anak cucu kita kelak bisa meneruskan cita-cita perjuangan bangsa yang merdeka dan berdaulat,” pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama Bachtiar Chamsyah menyebut bahwa orang Minangkabau sangat Pancasilais. Filosofinya adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah. Sila pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi perekat dalam berbangsa dan bernegara.
Juga dalam kesempatan yang sama Gatot Nurmantyo turut hadir sebagai pembicara yang menyampaikan kunci keberhasilan adalah meminta agar seluruh ulama bersatu, untuk memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Ketua umum MUI Sumbar Buya Gusrizal Gazahar juga menegaskan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa sebagaimana Rasulullah SAW telah mencontohkan dengan bersatunya kaum Muhajirin dan Anshar mendukung perjuangan Rasulullah Saw
Hadir Wakil pula Gubernur Sumbar, Ketua LKAAM Sumbar Fauzi Bahar, dengan jumlah peserta 300 orang yang terdiri dari sejumlah tokoh Ormas seperti dari pimpinan Muhammadiyah, pimpinan Nahdlatul Ulama (NU), tokoh pesantren dari Riau, Bengkulu dan Jambi, serta 30 orang tokoh nasional juga hadir dalam seminar nasional tersebut.