Bogor, Panjimas – Dalam Tausiyah Sekjen MUI, Amirsyah Tambunan di Lapangan HW Komplek Perguruan Muhammadiyah Cabang Gunung Sindur Ahad 8/1/23 mengajak warga Muhammadiyah dan simpatisan yang berjumlah ribuan jemaah itu memadati lokasi acara Tabligh Akbar PDM Se Kabupaten Bogor Putaran ke 93 dalam rangka kegiatan memperkuat hari ber-Muhammadiyah.
Dalam acara sekaligus menyaksikan penyerahan wakaf tanah selus 1700 M oleh Wakif Yudha Bakti Setia Budi untuk membangun masjid di lingkungan perguruan Muhammadiyah PCM Gunung Putri Bogor.
Sekjen MUI mengajak warga dengan sungguh-sungguh berdoa sebagai senjata yang ampuh untuk mengalahkan musuh seperti pengkhianat umat dan bangsa. Salah satu bentuk pengkhianatan kepada umat dan bangsa yakni penguasaan aset bangsa oleh sekelompok orang melalui mafia tanah.
Untuk itu sekali lagi dirinya mengajak umat teruslah berdoa meskipun saat ini umat lemah tak berdaya, di zalimi. “Dengan doa, ikhtiar dan tawakkal kepada Allah pasti Allah mengabulkan doa hamba-Nya semoga bangsa ini menjadi bangsa yang aman damai dan sejahtera,” ujarnya.
Sebagai mana firman Allah QS:2: 186 :
وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌ ۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ
Artinya : Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran.
Lebih lajut buya Amirsyah mengatakan dalam kitab Lubbabul Hadis bab ke sembilan belas, imam As-Suyuthi (w. 911) menuliskan beberapa keutamaan doa (fadhilah) perlu kita perkuat sebagaimana berikut;
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {الدُّعَاءُ مُخُّ الْعِبَادَةِ}.
Nabi saw. bersabda, “Doa adalah murninya (otak atau pangkalnya) ibadah.” Hadis shahih ini diriwayatkan oleh imam At-Tirmidzi dari Anas bin Malik. Imam An-Nawawi Al-Bantani menjelaskan bahwa doa itu murninya ibadah disebabkan karena dua hal. Pertama; doa itu wujud dari menjalankan perintah Allah yang menyuruh hambaNya untuk meminta kepada Nya. Kedua; jika ia melihat kesuksesan urusan-urusannya dari Allah swt., maka ia pun hanya pengharapannya kepada selain Allah, yakni ia hanya meminta kepadaNya untuk hajatnya. Hadis lainnya menjelaskan :
وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {لَيْسَ شَيْءٌ أَكْرَمَ عَلَى اللهِ تَعَالَى مِنَ الدُّعَاءِ}.
Nabi saw. bersabda, “Tidak ada sesuatu pun yang lebih mulia di sisi Allah ta’ala dari pada doa.” Hadis ini diriwayatkan oleh imam Ahmad, imam Al-Bukhari, imam At-Tirmidzi, imam An-Nasa’i dari sahabat Abu Hurairah r.a. dengan sanad-sanad yang shahih.
Hadis berikutnya :
وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {يَقُوْلُ اللهُ تَعَالَى يَا عَبْدِي أنَا عِنْدَ ظَنِّكَ وَأَنَا مَعَكَ إذَا دَعَوْتَنِيْ}.
Nabi saw. bersabda, “Allah ta’ala berfirman, “Wahai hamba-Ku, Aku menurut persangkaanmu dan Aku bersamamu jika engkau berdoa kepada-Ku.” Berdasarkan penelusuran kami, kami belum menemukan periwayat hadis ini. Begitu pula dengan imam An-Nawawi Al-Bantani ketika mensyarah hadis ini tidak menjelaskan periwayatnya.
Hadis berikutnya ,
وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {تَرْكُ الدُّعَاءِ مَعْصِيَةٌ}.
Sebagai senjatan bagi orang mukmin Rasullah bersabda:
وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {الدُّعَاءُ سِلَاحُ الْمُؤْمِنِ وَعِمَادُ الدِّيْنِ وَنُوْرُ السَّمٰوَاتِ وَالْأَرْضِ}.
Nabi saw. bersabda, “Doa itu senjata orang mukmin, tiang agama, serta cahaya langit-langit dan bumi.” Hadis ini diriwayatkan oleh imam Abu Ya’la dan imam Al-Hakim dari sahabat Ali r.a. Orang yang di zalimi di kabulkan doanya:
وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {دَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ مُسْتَجَابَةٌ وَإِنْ كَانَ فَاجِرًا فَفُجُوْرُهُ عَلَى نَفْسِهِ}.
Nabi saw. bersabda, “Doanya orang yang terdzalimi itu dikabulkan, meskipun ia durhaka, maka kedzalimannya itu atas dirinya.” Hadis ini diriwayatkan oleh imam Ath-Thayalisi, imam Abu Daud, dan imam Ahmad bin Hanbal dari sahabat Abu Hurairah r.a.