Jakarta, Panjimas – Seperti diketahui akhirnya Pemerintah Kerajaan Arab Saudi memberikan kuota haji kepada pemerintah Indonesia sebanyak 221 ribu jamaah pada musim haji 2023 ini setelah hasil pertemuan antara pemerintah Indonesia yang diwakili Menteri Agama dan Mentri Haji Saudi.
Sebelum kabar gembira itu disampaikan Wakil Presiden Ma’ruf Amin juga sudah meminta Kementerian Agama untuk memastikan persiapan penyelenggaraan ibadah haji tahun 2023 lebih matang. Ini karena Pemerintah Arab Saudi akan menormalisasikan penyelenggaraan ibadah haji pada 2023, termasuk mengembalikan kuota jamaah haji Indonesia seperti sebelum pandemi.
“Kita sekarang harus sudah menyiapkan diri untuk memberangkatkan jamaah sejumlah paling tidak ya 210 ribu itu. Sesuai dengan kuota, bahkan bisa mungkin lebih. Itu menyangkut masalah penanganan haji itu bukan masalah gampang ya,” kata Kiai Ma’ruf usai menghadiri peringatan Haul Akbar ke-51 Mama KH Tubagus Muhammad Falak Abbas di Komplek Pesantren Al Falak di Bogor.
Wapres Ma’ruf Amin juga mendukung rencana pengembalian kuota ibadah haji pada 2023 seperti sedia kala. Menurutnya, pengembalian kuota sudah waktunya karena kondisi Covid-19 telah mereda.
“Kalau soal kuota haji saya kira pada saatnya memang harus kembali. Karena kalau sudah keadaan normal itu kan kembali ke normal,” kata Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada Sabtu, (7/1/2023).
Selain itu, Ma’ruf menyinggung penetapan Biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) atau ongkos naik haji (ONH) agar lebih rasional. Sebab, penetapan ONH jauh lebih kecil dari biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) sehingga membuat jumlah subsidi biaya ibadah haji cukup besar.
“Ongkosnya supaya lebih rasional. Karena jangan sampai subsidinya itu terlalu besar sehingga nanti dana haji itu kemudian tergerus habis (dana) pokoknya. Kalau (dana) pokoknya habis itu akan menyulitkan yang ke belakang. Karena itu harus dirasionalisasi sesuai dengan, supaya tetap berkelanjutan, jadi sustainabilitynya harus dijaga,” tandasnya.