Makkah, Panjimas – Lembaga bahasa Arab di bawah naungan Universitas Umul Quro’ merupakan lembaga terlama hampir 50 tahun fokus mengembangkan bahasa arab dengan menggunakan metodologi pembelajaran secara teknologi yang pesertanya berasal dari seluruh dunia.
Menurut Syekh Hasan Bukhari Dekan Insititut Bahasa Universitas Umul Qura’ program ini menjadi sepesial setidaknya dua hal bagi Indonesia; pertama, kerjasama dengan lembaga pendidikan di Indonesia dibawah naungan kementerian Pendidikan udah berlangsung 15 tahun lalu. Saat ini terdapat 50 tahun dosen Indonesia ikut program umul Qura’. Kedua,
saat ini telah melakukan 70 hingga 100 program dalam bentuk dhaurah atau Workshop dengan Indonesia, karena itu kerjasama ini menjadi special dengan Indonesia.
Kedatangan wakil Indonesia yang dipimpin Komjen (Purn) Syafrudin akan memperkuat kerjasama ini dengan Indonesia yang peserta berasal dari kalangan ustad, dosen untuk memperdalam bahasa Arab katanya Unversitas Umum Qura’ Mekkah (25/12/22).
Oleh karena itu menurut Ketua Yayasan Salam Fil Syafrudin yang memimpin rombongan dari Indonesia terdiri dari pada ulama dan Pimpinan pondok. Menurutnya silaturrahmi ini penting karena membawa misi 250 juta umat Islam Indonesia. Lebih dari 20 ribu lembaga pendidikan juta masjid, maka perlu kerjasama untuk meningkatkan beasiswa dan penguasaan bahasa Arab. Masyarakat Indonesia khsus Islam mengharap kerjasama dalam dunia pendidikan dapat ditingkatkan pungkas nya.
Lebih lanjut Dekan Institut Pengembangan Hasan Bukhari yang juga imam besar Masjidil Haram. Institut di bawah naungan Umul Qura telah ada 500 orang peserta yang berasal dari berbagai negara di dunia sedangkan dari Indonesia baru 5 orang
jatahnya setiap tahun.
Sekjen MUI Buya Amirsyah Tambunan menyambut baik kerjasama ini dengan harapan memperbanyak Quota, karena terbatasnya beasiswa ada program alternatif lain dalam bentuk daurah atau Workshop juga berharap agar Pondok Pesantren menggunakan kesempatan ini. Juga mengapresiasi kepada Pemerintah Arab Saudi karena memberikan kesempatan dan kemudahan visa satu bulan hingga satu tahun agar dapat mengikuti program ini dengan biaya sendiri, usia yang tak terbatas, yang sebelumnya usia 18 hingga 28 tahun, sekarang tidak ditentukan usianya dengan jangka waktu belajar sebulan, tiga bulan sesuai visa umroh kata Syekh Bukhari dua bulan ini udah ada travel yang mengkonfirmasi seperti dari Belanda untuk mengikuti program ini di
umul qura’. Ini kesempatan yang baik untuk belajar dari siswa yang berprestasi dari Lembaga Pendidikan di Indonesia melalui program umroh kata Buya Amirsyah.
Oleh karena itu dalam waktu dekat dapat di lakukan kerjasama dengan Yayasan Salam Fil alamin. Rombongan hadir dari representasi Pesantren di Indonesai yakn: KH. Kafabihi Mahrus Ali, Pengasuh Pesantren Lirboyo, Kediri dan KH. Anang Rikza Masyhadi, M.A., Ph.D; Anizar Masyhadi, MA Pengasuh Pondok Modern Tazakka Batang. Rombongan lain dari kiai-kiai pesantren salafiyah, ashriyyah dan Muhammadiyah. Antara lain: KH. Zulkifli Muhadli (Pengasuh Pesantren Al-Ikhlas Taliwang NTB), KH. Tata Taufik (Pengasuh Pesantren Al-Ikhlas Kuningan), KH. Lukman Haris Dimyati (Pengasuh Pesantren Tremas, Pacitan), KH. Sofwan Manaf (Pengasuh Pesantren Darunnajah Jakarta), KH. Anang Azhari Ali (Pengasuh Pesantren Al-Mizan Banten), KH. Akomadien Sofa (Pengasuh Pesantren Al-Hikmah 1 Brebes), KH. Noor Syahid (Ketua PP IKPM Gontor), KH. Daden Muhammad (Pesantren Al-Masturiyah, Sukabumi dan Sekjen Asosiasi Pendidikan Diniyah Formal), dan Dr. KH. Masykuri (Ketua Lembaga Pengembangan Pesantren Muhammadiyah).
Sementara itu, dari kalangan tokoh dan akademisi Dr. Abdul Hafidz Zaid (Wakil Rektor UNIDA Gontor), Prof. Dr. Sangidu As-Shofa (Guru Besar Sastra Arab Modern UGM), dan Dr Amirsyah Tambunan dosen Universitas Muhammadiyah Jakarta.