Bali, Panjimas – Dalam kesempatan Konferensi Islam ASEAN II di Bali yang berlangsung dari tanggal 22-23 Desember 2022 Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti yang menjadi salah satu narasumber dalam konferensi Islam ASEAN tersebut menyampaikan tentang konsep Islam Wasathiyyah yang memiliki Tujuh Nilai utama
Adapun Tujuh nilai utama dari Islam Wasathiyyah sesuai dengan hasil pertemuan KTT Muslim di Bogor pada tahun 2018 yakni meliputi : Tawassut, I`tidal, Tasamuh, Shura, Islah, Qudwah, dan Muwatonah.
Dengan konsep Islam Wasathiyyah dan juga Islam sebagai Khairu Ummah maka seyogyanya umat muslim harus bisa memahami posisi mereka sebagai khairu ummah (umat terbaik) dan umat tengahan (wasathiyah) dengan menghadirkan apa yang dirasakan oleh orang lain sebagai bagian dari ciri peradaban.
“Maka dengan pengertian ini, Islam yang sempurna itu yang tampilan lahiriahnya indah, menyenangkan, dan mempunyai daya tariknya sendiri karena keindahan itu. Karena Islam wasathiyah harus menampilkan Islam yang membuat orang senang dengan apa yang dilakukan oleh kaum muslimin itu apakah dari perilakunya, atau secara fisik bisa diamati,” urai Abdul Mu’ti
Lebih jauh, Abdul Mu’ti menilai bahwa ciri umat terbaik (Khairu Ummah) adalah mudah bergaul dengan siapapun, tapi tidak kehilangan prinsip-prinsipnya, memiliki kebiasaan berdialog atas dasar ilmu dan objektivitas.
“Bahkan dalam situasi apapun dapat menjadi cermin bagi yang lainnya. Saya kira kita bisa melihat secara historis bagaimana Muhammadiyah sejak awal menekankan pentingnya ilmu, pilar-pilar keadaban yang keadaban itu dibangun di atas konstruksi ilmu dan iman,” terangnya.
“Mari kita berusaha menjadi umat yang tidak ekstrim, tidak ekslusif tapi menjadi komunitas yang inklusif terbuka, tapi ditengah keterbukaan itu kita bisa menjadi cermin, uswah, contoh bagi masyarakat lainnya,” pungkasnya