Bali, Panjimas – Fakta tak terbantahkan bahwa Indonesia saat ini adalah menjadi negara dengan mayoritas muslim terbesar di dunia. Tentu tidak mudah mengelola keragaman yang ada agar bisa tercipta kedamaian dan suasana yang harmonis diantara seluruh komponen masyarakat yang ada.
Hal itu pula yang disampaikan Dirjen Bimas Islam, Prof Kamaruddin Amin dalam acara pembukaan Konferensi Islam ASEAN II di Bali, pada hari Kamis, (22/2/12/2022) dengan menyampaikan paparan yang berjudul: “Merawat Harmoni Sosial di Tengah Masyarakat Plural”
“Beberapa persoalan terkait mengelola harmonisasi di masyarakat plural Seperti di Indonesia antara lain adalah persoalan antar umat beragama dan keyakinan yang dimilikinya. Ada juga persoalan dunia digital, dimana adanya dominasi narasi konservatif, berkembangnya hoax dan hate speech dan narasi beragama secara ekslusif beredar di media masa dan media online,” ujar Kamaruddin Amin
Acara Konferensi Islam ASEAN II pada pembukaan nya dihadiri oleh perwakilan negara-negara muslim di ASEAN termasuk negara-negara tetangga seperti Malaysia, Thailand dan Timor Leste. Beberapa para Ketua Ormas Islam besar di Indonesia juga hadir seperti dari NU, Muhammadiyah, DDII Persis, dll.
Sementara narasumber lainnya seperti Prof Dr Muhammad bin Fahd Al Fatih menyampaikan makalah berjudul: Al Wasathiyyah fil kitabi wa sunnati fii manhajsunnah wa salafis sholih dan Syekh Sa’ad bin Syayim Al Anzi membawakan materi yang berjudul Al Istiqamah alal amal Wa atsaru fil iktikad Wannajaah minal ahzaab wal firoqil mukhoolifah limanhajissalaf.
Acara pembukaan Konferensi baru akan dibuka secara resmi nanti siang oleh Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin dan juga Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid dan juga Menteri Urusan Islam, Dakwah dan Penyuluhan Arab Saudi, Dr Abdullatif bin Abdulaziz Al Syaikh