Jakarta, Panjimas – Pengelolaan keuangan haji semakin banyak dibahas dan didiskusikan diberbagai kesempatan karena pengelolaan dana haji yang sekarang ini terkait beberapa faktor yang mempengaruhinya. Termasuk diantaranya kebijakan dari Saudi dan juga faktor internal jamaah haji Indonesia itu sendiri.
Dalam kegiatan annual meeting yang dilakukan Badan Pengelola Keungan Haji (BPKH) pada hari Senin (19/12/2022) di Jakarta Dirjen PHU Kemenag, Hilman Latif kembali menyampaikan soal perlunya sustainability dalam pengelolaan dana haji saat ini yang dikelola oleh BPKH.
Dirjen PHU Kemenag, Hilman Latief menyebut setidaknya ada sebanyak 5,3 juta orang telah mendaftarkan diri untuk dapat berangkat ke tanah suci.
“Itu artinya 5,3 juta orang saat ini menunggu keberangkatan ke tanah suci. Oleh karena itu mengapa sustainability ini dibutuhkan untuk keberlanjutan dana haji yang proporsional. Selain itu, di tahun depan, apabila tidak ada varian virus corona baru, Arab Saudi akan memperbolehkan calon jemaah haji usia diatas 65 tahun untuk berangkat.” ujar Hilman.
Bisa disimpulkan bahwa pendaftar haji diharapkan akan semakin bertambah di tahun depan dan tahun-tahun selanjutnya.
Acara annual meeting dan BPKH Sustainable Banking Award 2022 itu diadakan pada Senin (19/12/2022) di Jakarta. Dalam acara tahunan ini, BPKH mengundang seluruh mitra BPS untuk hadir sebagai wujud terima kasih BPKH atas kerja sama yang terbangun.