Jakarta, Panjimas – Pada Kamis (08/12), planet terdekat dari Bumi, Mars berada pada posisi oposisi, yaitu posisi sejajar Matahari – Bumi – Mars. Oposisi Mars menjadi momen terbaik untuk melakukan pengamatan planet merah ini karena seluruh permukaan Mars yang menghadap Bumi akan memantulkan cahaya Matahari, atau iluminasi Mars 100%.
Fenomena astronomi ini dimanfaatkan oleh Observatorium Ilmu Falak Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Pusat Studi Astronomi Universitas Ahmad Dahlan (PASTRON UAD) dan Observatorium IKIP Muhammadiyah Maumere Nusa Tenggara Timur untuk melakukan Observasi bersama. Pengamatan ini dilakukan via Zoom Meeting dimulai sejak pukul 19.00 WIB.
OIF UMSU melakukan pengamatan dari dua titik, yaitu Medan dan Barus, sementara PASTRON UAD melakukan pengamatan di Yogyakarta dan Bantul, sedangkan IKIP Maumere mengamati dari satu titik saja. Pengamatan dari beberapa lokasi dapat menjadi solusi ketika kondisi langit di satu lokasi kurang baik.
Melansir laman BMKG, kondisi Indonesia bagian barat tertutup awan tebal, semakin ke timur kondisi lebih baik. Alhasil pengamatan yang dilakukan oleh OIF UMSU baik dari Medan ataupun Barus belum dapat mengabadikan Mars, sedangkan di Yogyakarta Mars sempat teramati samar-samar di balik awan tipis, dan di Maumere Mars teramati dengan baik.
Selain melakukan pengamatan, dilakukan juga remoting observation. Karena teleskop yang digunakan sudah motorik-robotik, dengan ditunjang koneksi internet yang baik teleskop yang digunakan oleh masing-masing lembaga dapat dikontrol dari jarak jauh. Seperti yang dilakukan oleh Tim OIF yang mengontrol teleskop Pastron UAD di Yogyakarta.
Dengan adanya pengamatan bersama dan pengontrolan teleskop jarak jauh seperti ini, diharapkan dapat mengembangkan astronomi dan ilmu falak menjadi lebih baik.
Jakarta, Panjimas – Pada Kamis (08/12), planet terdekat dari Bumi, Mars berada pada posisi oposisi, yaitu posisi sejajar Matahari – Bumi – Mars. Oposisi Mars menjadi momen terbaik untuk melakukan pengamatan planet merah ini karena seluruh permukaan Mars yang menghadap Bumi akan memantulkan cahaya Matahari, atau iluminasi Mars 100%.
Fenomena astronomi ini dimanfaatkan oleh Observatorium Ilmu Falak Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Pusat Studi Astronomi Universitas Ahmad Dahlan (PASTRON UAD) dan Observatorium IKIP Muhammadiyah Maumere Nusa Tenggara Timur untuk melakukan Observasi bersama. Pengamatan ini dilakukan via Zoom Meeting dimulai sejak pukul 19.00 WIB.
OIF UMSU melakukan pengamatan dari dua titik, yaitu Medan dan Barus, sementara PASTRON UAD melakukan pengamatan di Yogyakarta dan Bantul, sedangkan IKIP Maumere mengamati dari satu titik saja. Pengamatan dari beberapa lokasi dapat menjadi solusi ketika kondisi langit di satu lokasi kurang baik.
Melansir laman BMKG, kondisi Indonesia bagian barat tertutup awan tebal, semakin ke timur kondisi lebih baik. Alhasil pengamatan yang dilakukan oleh OIF UMSU baik dari Medan ataupun Barus belum dapat mengabadikan Mars, sedangkan di Yogyakarta Mars sempat teramati samar-samar di balik awan tipis, dan di Maumere Mars teramati dengan baik.
Selain melakukan pengamatan, dilakukan juga remoting observation. Karena teleskop yang digunakan sudah motorik-robotik, dengan ditunjang koneksi internet yang baik teleskop yang digunakan oleh masing-masing lembaga dapat dikontrol dari jarak jauh. Seperti yang dilakukan oleh Tim OIF yang mengontrol teleskop Pastron UAD di Yogyakarta.
Dengan adanya pengamatan bersama dan pengontrolan teleskop jarak jauh seperti ini, diharapkan dapat mengembangkan astronomi dan ilmu falak menjadi lebih baik.