Jakarta, Panjimas – Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) dalam waktu dekat akan dilantik menjadi Panglima TNI, saat berkunjung ke kantor MUI Pusat dan bersilaturrahmi dalam rangka menerima dokumen doa dalam melaksanakan tugas.
Salah satu isi buku saku tersebut berupa doa khusus untuk prajurit TNI yang bertugas guna memperkuat dakwah di daerah perbatasan, terutama wilayah kelautan.
Yudo Margono saat menerima dokumen penting dari Sekjen MUI, Amirsyah Tambunan menyerahkan doa khusus buat Panglima TNI Yudo Margono dan prajurit TNI yang menjalankan tugas mengawal kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada hari Rabu, (14/12/22) di kantor MUI Pusat, Jl Proklamasi Jakarta.
Dalam kesempatan itu Wakil ketua Umum
MUI, Dr. KH. Marsudi Suhud mengingatkan bukan hanya pentingnya integrasi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, akan tetapi juga integrasi nilai keagamaan dalam bernegara dalam rangka mengawal kedaulatan NKRI.
Nilai yang dimaksud terkait pandangan keagamaan dalam kehidupan bernegara, karena menurutnya pemahaman agama yang dapat mendorong kemajuan dalam berbangsa dan bernegara.
Disaat yang sama Ketua MUI bidang Dakwah KH. Cholil Nafis menjelaskan bahwa perlu penguatan dakwah di perbatasan oleh para dai MUI bersama prajurit TNI AL guna mengawal kedaulatan lautan laut Indonesia.
Menurut Buya Amirsyah, Sekjen MUI bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan luasnya berdasarkan hasil Konvensi Hukum Laut Internasional atau “United Nation Convention on the Law of the Sea” (UNCLOS) pada tanggal 10 Desember 1982 di Montego Bay, Jamaica,luas wilayah laut Indonesia mencapai 3.257.357 km², dengan batas wilayah laut/teritorial dari garis dasar kontinen sejauh 12 mil diukur dari garis, seperti itulah luasnya wilayah dakwah yang harus dilakukan bersama Ormas lainnya NU, Muhammadiyah, Persatuan Islam, Perti, Al Washliyah, bersama lebih 70 Ormas yang berhimpun di MUI.
Jadi semua pemangku kepentingan dapat melakukan dakwah yang menjawab permasalahan kedaulatan lautan yang potensi kekayaan laut dapat digunakan untuk kesejahteraan rakyat.
“Salah satu masalah hasil lautan masih banyaknya illegal fishing yang harus di cegah. Hal ini dapat dilakukan lewat dakwah yang arif dan bijaksana bagi sehingga menghasilkan sesuatu yang bermanfaat buat umat dan bangsa,” pungkas Buya Amirsyah