Jakarta, Panjimas – Festival Indonesia Destination & Travel Halal (Isra) akan di gelar di Hal A JCC, Senayan Jakarta 23-25 Desember 2022. Event terbesar di akhir tahun ini menghadirkan 109 stand. Terdiri dari perusahaan travel haji dan umrah, produk keuangan syariah, aplikasi travel halal, hotel atau akomodasi halal, wisata muslim, halal food hingga kedutaan negara sekitar tujuan wisatawan muslim dan berbagai industri pendukung lainnya.
Hal tersebut disampaikan Direktur Traya Eksebisi Internasional Bambang Setiawan pada jumpa pers yang berlangsung di Hotel Gren Alia, Jakarta, Rabu 14/12.
“Pameran ini merupakan pameran pertama untuk haji, umroh, dan wisata halal usai pandemi. Terselenggara berkat kerjasama dengan Himpunan Penyelenggara Umroh dan Haji (HIMPUH), Bank Syariah Indonesia (BSI) dan Zurich Syariah. Kami berharap ini bisa menjadi pameran tahunan,” tutur Bambang.
Ikut mendampingi Bambang dalam jumpa pers tersebut Sekjen Himpuh Firman Taufik, CEO Zurich Syariah Hilman Simanjuntak dan Head Hajj and Umra Ecosystem BSI Ayun Kurniawan.
Isra Festival ini mengambil tema Muslim Friendly Tourism. Bambang menyebut saat ini wisata halal tumbuh dengan luar biasa dari tahun ke tahun, dengan pasar dan kesempatan yang besar, yang bisa dikelola untuk meningkatkan ekonomi pengusaha lokal.
Kehadiran UMKM multi produk disebut akan turut meramaikan kegiatan akhir tahun ini. Harapannya, keikutsertaan dari berbagai sektor terkait haji, umrah dan wisata halal dalam pameran ini dapat menghadirkan ekosistem yang lengkap.
“Harapannya kegiatan ini bisa menjadi salah satu alternatif pilihan bagi pengunjung dalam mendapatkan informasi lengkap, baik tentang haji dan umroh. Pasti ada penjelasan lebih detail tentang info haji umroh dari Himpuh,” ucapnya.
Dikatakan, pandemi mengubah gaya hidup masyarakat yang mengedepankan pada aspek kualitas hidup yang lebih seimbang. Hal ini berpengaruh pula pada pilihan dan jenis wisata. Sehingga ke depannya, industri pariwisata harus lebih kreatif mempersiapkan paket-paket wisata yang personalized, cusmotized dan smaller in size. Karena dalam koridor halal, tentunya harus mengacu pada prinsip halal dan thoyib.
Menurut Bambang, sedikitnya ada 10 top destinasi wisata muslim friendly yang ditawarkan, tidak hanya dari dalam negeri Indonesia, tetapi juga luar negeri, diantaranya Malaysia, Arab Saudi, Turkey, Uni Emirat Arab, Qatar, Iran, Bahrain, Singapura dan Uzbekistan. Kemudian ada 10 top muslim friendly non-OIC Destinations, yaitu: Singapura, Taiwan, Thailand, United Kingdom, Hong Kong, Japan, South Africa, Philippines, United States dan Australia.
Selama pameran berlangsung akan digelar berbagai acara menarik seperti travel community, talk show tentang umrah, dan konsultasi prinsip halal pada industri kuliner (halal restaurant), lomba fotografi, business tips and tricks.
Haji Furoda
Sementara itu Sekjen HIMPUH Firman Taufiq mengatakan Setelah tiarap lebih dari dua tahun gegara Covid, Penyelengara Haji dan Umroh mulai bangkit.
“Minat umat Muslim untuk menunaikan ibadah haji dan umroh meningkat tajam sejak diperbolehkan kembali mengunjungi tanah suci. HIMPUH memanfaatkan momentum tersebut agar mampu melayani jamaah dengan baik,” tutur Firman.
Diakui Firman, selama pandemi berlangsung memang banyak penyelenggara Haji dan Umroh Plus sempoyongan, namun dengan dibukanya kembali kran ke tanah suci mereka bergairah kembali.
“Sejak dibuka, sudah lebih dari 500.000 jamaah umroh yang berangkat ke tanah suci,” tambahnya.
Sedangkan memasuki musim haji mendatang, tambah Firman, ada pilihan khusus bagi calon jamaah yang ingin segera tanah suci tanpa mengantri. Yaitu haji Furoda. Atau undangan dari
“Kalau mengikuti program regular kan lama. Rata-rata 20 tahun. Bahkan ada yang sampai 40 tahun. Begitu juga program Haji Plus, antriannya sudah sampai 5-10 tahun. Nah sekarang ada frogram haji furoda. Program ini tidak perlu ngantri. Tahun ini daftar langung berangkat,” terangnya.
Penyelenggara Haji dan Umroh Plus yang tergabung dalam HIMPUH, lanjut Firman, siap memberikan layanan haji furoda itu.
“HIMPUH mempunyai pengalaman yang cukup untuk memberangkatkan calon jamaah haji dengan visa furoda itu,” tegas Firman.
Ketika ditanya resiko tidak berangkat ketika calon jamaah sudah menyetor. Firman menegaskan, “Calon jamaah harus minta jaminan saat mendaftar. Jika tidak berangkat uang dikembalikan,” tegasnya.