Jakarta, Panjimas – Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Ditjen Pendidikan Islam Kemenag segera menggelar Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Pra Jabatan bagi pendidik madrasah. Program ini bahkan akan diakselerasi pelaksanaannya mulai tahun 2023.
“Akselerasi PPG Pra Jabatan bagi pendidik madrasah ditargetkan untuk mencetak guru moderat, inovatif, dan inspiratif. Kami mengenalkannya sebagai guru MODIIS,” terang M Zain di Jakarta, Selasa (6/12/2012).
Menurutnya, akselerasi ini sudah melalui kajian dalam proses diklat kepemimpinan nasional. Dia sendiri menjadikan program ini sebagai proyek perubahan.
“Akselerasi PPG Pra Jabatan akan menjadi ikhtiar mencetak New Teacher, Guru Baru yang profesional dan moderat serta digital mindset dalam mencerdaskan kehidupan bangsa sekaligus menjawab persoalan-persoalan kekinian,” paparnya.
“New Teacher hadir untuk menyapa generasi milenial yang memiliki ketangkasan global,” sambungnya.
Simak juga: PPG Pra Jabatan Guru Madrasah untuk Mencetak Guru MODIIS
Keberadaan New Teacher ini, kata Zain, penting untuk merespon tantangan era revolusi industri 4.0 dan era disrupsi. Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan budaya digital kian tak terbendung. Segala aspek kehidupan masyarakat pun berangsur-angsur bertransformasi mengikuti arus tersebut, tak terkecuali guru, generasi muda yang akrab disebut generasi milenial atau Gen Z. Dalam genggaman mereka, berbagai informasi, mulai dari teks, video hingga permainan dengan mudah didapatkan, tak lain melalui media smartphone dan perangkat digital lainnya.
Era ini, kata Zain, ditandai dengan masuknya disrupsi dan goncangan pada seluruh aspek kehidupan, dunia ekonomi, politik dan juga dunia Pendidikan. Oleh perkembangan zaman yang demikian, tak dapat dipungkiri generasi muda, tak terkecuali siswa-siswi madrasah memiliki cara pandang, sikap dan ekspektasi satu langkah di depan generasi sebelumnya.
“Kondisi ini tentu menuntut guru untuk terus melakukan pengembangan kompetensi diri dalam merespon era digital. Guru harus meningkatkan digital skill dan ilmu yang adaptif dalam merespon zaman,” tegasnya.
Tantangan lainnya, menurut Zain, adalah masuknya era VUCA dan Post Truth yang ditandai dengan derasnya arus informasi di ruang digital dan tidak jarang mengandung informasi palsu atau hoaks dan hatespeech atau ujaran kebencian. Termasuk di dalamnya, penyebaran paham transnasional dan intoleran yang bertentangan dengan paham Pancasila seperti ekstrimisme, bahkan terorisme.
“PPG Pra Jabatan sebagai Proyek Perubahan dihadirkan untuk mencetak guru profesional, Moderat, inovatif dan inspiratif,” sebutnya.
“Kami ingin mencetak guru profesional dan berpaham moderat. Mereka memiliki attitude dan integritas, knowledge serta skill digital untuk terus berinovasi dalam menghadirkan pembelajaran berkualitas menyapa pencerdasan anak bangsa,” tandasnya.