Jakarta, Panjimas – Kondisi damai dan kebersamaan adalah kunci utama suatu negeri untuk maju. Sebab, hampir di semua tempat yang penduduknya bertikai, kemajuan sulit dilakukan. Dua kunci di atas itulah yang terus diperjuangkan oleh Muhammadiyah lewat berbagai amal usahanya.
Dalam Tablig Akbar di Masjid At-Taqwa BIIH Banjar, Ahad (4/12), anggota PP Muhammadiyah, Agung Danarto menyebut amal usaha selain berfungsi memajukan suatu negara, juga berfungsi merekat persatuan dan kebersamaan. Sebab amal usaha Muhammadiyah itu bisa dimanfaatkan oleh siapa saja.
“Sebagian besar siswa yang sekolah di sekolah Muhammadiyah, mahasiswa yang kuliah di Muhammadiyah, sebagian besar bukan warga Muhammadiyah,” ungkap Agung. Bahkan di Indonesia timur, mayoritas pengguna amal usaha Muhammadiyah kata dia adalah warga non muslim.
“Indonesia yang dikaruniai dengan berbagai macam agama, suku bangsa, dan ormas, alhamdulillah sampai saat ini bisa damai, walaupun sejahtera nya belum tapi keadaan damai ini sesuatu yang luar biasa,” syukurnya.
Berkaca pada beberapa negara di Timur Tengah yang terus menerus berkonflik meskipun memiliki mazhab, agama, dan suku yang sama, maka potensi konflik di Indonesia kata dia lebih besar. Karenanya, kemajemukan yang ada harus dirawat dengan terus mengembangkan persaudaraan.
“Kita perlu mulai mengikis hal-hal yang mengikis kemajuan dan kebersamaan bangsa Indonesia. Kita perlu belajar dari tempat-tempat lain bahwa keadaan damai bisa membuat kita mengembangkan diri adalah sesuatu yang mahal dan harus dirawat sebaik-baiknya,” pesan Agung.
Ke depan, potensi konflik di Indonesia kata dia lebih besar sehingga kerja-kerja Muhammadiyah membangun pusat keunggulan dan amal usaha semakin diperlukan untuk menjaga, merawat, dan mempertajam persatuan antar semua elemen bangsa.
“Muhammadiyah mendirikan sekolah di mana-mana untuk memajukan anak bangsa, bukan hanya anak Muhammadiyah saja. Muslim atau non muslim semuanya dicerahkan, dimajukan, dipintarkan. Harapannya Muhammadiyah tetap seperti itu, memajukan, lalu bekerja untuk kemuliaan, kemaslahatan dan kemajuan peradaban umat dan bangsa,” tegasnya.