Semeru, Panjimas – Setelah musibah bencana Gempa bumi yang melanda Cianjur, Jawa Barat kini musibah yang melanda ibu Pertiwi kembali terjadi di daerah Lumajang dan Malang. Tepatnya erupsi gunung Semeru, Jawa Timur.
Erupsi Gunung Semeru yang terletak di Kabupaten Lumajang dan Malang terjadi pada hari Ahad (04/12) pukul 02.46 WIB mengeluarkan Awan Panas Guguran (APG).
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM dalam siaran persnya menyampaikan tinggi kolom erupsi mencapai 1500 meter di atas puncak.
Luncuran APG tersebut mencapai jarak 7 km dari puncak ke arah Besuk Kobokan dan pukul 12.00 WIB tadi, status Gunung Semeru juga sudah dinaikkan menjadi Awas atau level 4.
Menyikapi peristiwa itu, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Jawa Timur meminta relawan Muhammadiyah Lumajang untuk melakukan assesmen ke wilayah terdampak APG Gunung Semeru.
Segera Muhammadiyah Kabupaten Lumajang menerjunkan personil untuk melaksanakan assesmen di Kajar Kuning, titik pengungsian di desa penanggal, Sumberwuluh, Klopo Sawit dan Tambak Rejo.
Assesmen ini untuk mengumpulkan informasi awal kejadian di lapangan yang dipakai sebagai dasar dalam menentukan tindakan yang akan diambil selanjutnya.
M. Rofii, Ketua MDMC Jawa Timur mengatakan ada 3 personil relawan Muhammadiyah Kabupaten Lumajang yang saat ini melaksanakan assesmen.
“Dua personil dari Lazismu Kabupaten Lumajang dan saya minta 1 personil lagi dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah Pronojiwo,” katanya.
Dia merasa bersyukur karena masyarakat sudah terbiasa dengan kondisi seperti ini. “Jadi relatif sudah mandiri untuk mengevakuasi keluarga masing-masing,” imbuhnya.
Perkembangan terbaru, menurut M. Rofii, relawan Muhammadiyah dibawah koordinasi Koeswantoro dari Lazismu Lumajang menyiapkan nasi bungkus untuk para pengungsi di Balai Desa Jarit, Kecamatan Candipuro. Di lokasi ini ada 200 jiwa mengungsi.
Luncuran APG Gunung Semeru ini terjadi disaat banyak pihak fokus menjalankan respon tanggap darurat gempa Cianjur. Bahkan Muhammadiyah Jawa Timur sendiri mengirimkan personil yang cukup banyak ke Cianjur.
Indrayanto, koordinator Divisi Tanggap Darurat, Rehabilitasi dan Rekonstruksi MDMC PP Muhammadiyah juga mengungkapkan saat ini Muhammadiyah masih fokus di Cianjur.
“MDMC Jawa Timur akan terus memantau luncuran APG Gunung Semeru. Saat ini kondisi aktivitas gunung masih berlangsung, masyarakat sebagian mengungsi dan perlunya kewaspadaan jika terjadi lahar hujan,” katanya.
Indrayanto menambahkan kejadian APG Gunung Semeru menjadi pembelajaran bagi siapapun tentang kesiapsiagaan. “Juga pentingnya pengetahuan tentang cara hidup berdampingan dengan bencana,” imbuhnya.
Budi Setiawan, Ketua MDMC PP Muhammadiyah mengapresiasi kesigapan MDMC Jawa Timur dan relawan Muhammadiyah Kabupaten Lumajang.
“Terima kasih teman-teman di Jawa Timur langsung aktif melakukan respon, khususnya mendampingi para pengungsi,” katanya.
Dia juga bersyukur hingga tidak timbul korban dari peristiwa luncuran APG Gunung Semeru ini. “Awan Panas Guguran ini melalui daerah-daerah yang sudah dikosongkan karena kejadian tahun lalu, sehingga masyarakat tidak lagi membangun di situ,” pungkasnya.
Sumber : muhammadiyah.or.id