Jakarta, Panjimas – Tahun politik yang akan terjadi di 2024 sudah didepan mata. Dimana akan terjadi pesta politik lima tahunan. Yakni memilih anggota dewan yang duduk di parlemen maupun memilih presiden dan wakil presiden yang akan menentukan arah bangsa kedepan.
Di media banyak pihak yang memprediksi akan terjadi gesekan dan tekanan jelang pesta demokrasi tersebut. Ramalan situasi ekonomi yang akan memburuk pada 2023 makin menambah kecemasan yang dihadapi semua orang.
Potensi saling bertubrukan berbagai kepentingan yang terjadi dan dapat memicu turbulensi sosial politik ekonomi serta ancaman eskalasi kekerasan juga mungkin bisa terjadi
Tokoh pendidikan yang juga sekaligus seorang pendakwah, Babe Haikal menyerukan kepada segenap anak bangsa untuk menyatukan kekuatan bersama menggelorakan persatuan dan kesatuan serta meninggalkan pembelahan politik yang akan memicu perpecahan bangsa.
“Sudah saatnya kita tidak boleh lagi menyebut sesamanya dengan sebutan yang tidak pantas dan merendahkan. Seperti sebutan cebong, kampret, atau yang lainnya. Hal itu harus kita tinggalkan dan menjaga persatuan dan kekompakan dari setiap elemen yang ada,” tutur Babe Haikal Hasan di Jakarta, Senin (5/12/2022).
Untuk itu menurut Babe diperlukan upaya sungguh-sungguh untuk terus melakukan upaya toleransi terhadap perbedaan politik, perbedaan partai dan perbedaan pilihan. Serta terus menjaga persatuan dan kesatuan diantara semuanya agar ancaman disintegrasi bangsa tidak terjadi.
“Sungguh para pahlawan bangsa kita sudah memperjuangkan dengan seluruh pengorbanan yang ada. Semangat juang untuk bersatu dan meninggalkan perbedaan yang akan menghancurkan bangsa itu yang harus kita lakukan saat ini. Bangsa ini adalah bangsa yang besar maka tidak boleh pecah dan hancur karena tangan-tangan kita semua,” pungkas Babe Haikal