Jakarta, Panjimas – Jika selama ini urusan antariksa dan ruang angkasa selalu didominasi oleh negara-negara super power seperti Amerika, Rusia dan negara besar lainnya. Tetapi sekarang negara muslim seperti Uni Emirat Arab (UEA) pun bisa menunjukan eksistensinya sebagai negara yang juga menguasai teknologi luar angkasa.
Hal ini seperti yang disampaikan oleh pihak Uni Emirat Arab (UEA), dimana pada hari Selasa (29/11/2022) menyampaikan telah menyelesaikan persiapan akhir untuk meluncurkan penjelajahnya ke bulan dalam misi bulan pertama yang dilakukan oleh negara Muslim.
Rover “Rashid” dikatakan lepas landas dari Stasiun Luar Angkasa Cape Canaveral di Florida, Amerika Serikat, pada Rabu, 30 November 2022.
Ketika pertama kali mengumumkan misi tersebut September lalu, Manajer Misi Bulan UEA Hamad Al Marzooqi menjelaskan bahwa penjelajah “Rashid” dinamai untuk keluarga penguasa Dubai dan akan diluncurkan di atas roket SpaceX Falcon 9 dan akan disimpan di bulan oleh penjelajah bulan ispace Jepang pada Maret 2023.
Ispace inc yang berbasis di Jepang juga telah mengumumkan telah selesai mengintegrasikan pendarat bulan Misi 1 HAKUTO-R ke dalam roket SpaceX Falcon 9. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Founder dan CEO ispace, Takeshi Hakamada, yang mengaku senang timnya telah menyelesaikan tahap pertama Mission 1, dengan persiapan berakhir sebelum peluncuran selesai.
Hamada menjelaskan bahwa untuk melakukan ini, timnya memanfaatkan model desain dan pengembangan yang menyeimbangkan keandalan dan biaya rendah menggunakan teknologi dan komponen yang telah terbukti di seluruh dunia.
Melalui akun Twitter resminya, Mohammed bin Rashid Space Center (MBRSC) mengundang pemirsa dari seluruh dunia untuk menyaksikan peluncuran bersejarah ini pada pukul 12:39 siang waktu UEA (GMT+4).
Rover itu diharapkan mendarat di permukaan Kawah Atlas yang belum dijelajahi, di tepi luar tenggara Mare Frigoris, juga dikenal sebagai “Lautan Dingin”, pada April 2023.
Penjelajah Rashid diharapkan mempelajari permukaan bulan, mobilitas di permukaan bulan, dan bagaimana berbagai permukaan berinteraksi dengan partikel bulan.
Rover seberat 10 kilogram itu dilengkapi dengan dua kamera beresolusi tinggi, kamera mikroskopis, kamera gambar termal, probe, dan perangkat lain yang berguna untuk mengirimkan data dan gambar kembali ke bumi.
Misi ke bulan adalah bagian dari strategi UEA yang lebih luas untuk menjadi pemain utama dalam eksplorasi luar angkasa.
Jika misi tersebut berhasil, UEA akan menjadi negara keempat yang mendarat di bulan, menyusul jajaran AS, Rusia, dan China sebagai negara yang sebelumnya telah menempatkan pesawat antariksa di permukaan bulan.
Sebelumnya, UEA juga telah mengukir sejarah dengan meluncurkan wahana Hope ke Mars pada Februari 2021, menjadikannya negara Muslim pertama yang meluncurkan misi tanpa awak ke planet merah tersebut.