Kemenag, Panjimas – Kementerian Agama dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menjajaki kerja sama literasi digital, khususnya dalam pengarusutamaan dan penguatan Moderasi Beragama di Indonesia.
Hal ini terungkap dalam pertemuan Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi (HDI) Setjen Kementerian Agama Akhmad Fauzin dengan Direktur Tata Kelola Kemitraan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Hasyim Gautama.
Pertemuan berlangsung di lantai III Kantor Kenkominfo Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Ikut mendampingi Karo HDI, Koordinator Humas Kemenag Ubaidilah Marsan.
“Moderasi Beragama merupakan program prioritas Kemenag di bawah kepemimpinan Menag Bapak Yaqut Cholil Qoumas. Di dalam Moderasi Beragama itu ada toleransi, anti kekerasan, komitmen kebangsaan dan menghargai budaya lokal. Nah ini menjadi indikator utama dalam Moderasi Beragama,” kata Akhmad Fauzin mengawali pertemuan dengan Direktur Tata Kelola Kemitraan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Hasyim Gautama, Senin (28/11/2022).
“Kami ingin mengajak Kemkominfio sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam penyampaian informasi untuk ikut mengarusutamakan Moderasi Beragama yang saat ini masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) melalui literasi digital bersama Kementerian Agama,” sambung Fauzin panggilan akarabnya.
Direktur Tata Kelola Kemitraan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Hasyim Gautama menyambut baik kerja sama literasi digital penguatan Moderasi Beragama yang tengah diarusutamakan oleh jajaran Kementerian Agama dan kementerian/lembaga lainnya.
Menurutnya penguatan literasi digital Moerasi Beragama sangat positif untuk dilakukan di tengah masyarakat luas agar tidak menimbulkan kesimpangsiuran informasi.
“Kami sangat mendukung program kerja sama literasi digital penguatan Moderasi Beragama ini. Program ini tentunya sangat bermanfaat bagi Kemkominfo dalam peningkatan literasi digital dan menangkal penyebaran informasi hoax di internet terkait konten-konten keagamaan,” ujar Hasyim Gautama