Jakarta, Panjimas — Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief mengajak organisasi masyarakat yang tergabung dalam Silaturahim Haji dan Umrah Indonesia (SAHI) untuk mendukung dan mendorong ekosistem haji dan umrah di Indonesia.
Hal ini dikatakan Hilman saat dirinya mewakili Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Silaturahim Haji dan Umrah Indonesia (SAHI) di Jakarta. Kamis (24/11/2022).
“Banyak hal yang perlu kita perhatikan dan SAHI diharapkan dapat menopang ekosistem haji ini,” kata Hilman.
Kementerian Agama, lanjut Hilman, akan terus berupaya meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan umrah. Hal ini tidak terbatas pada aspek pelayanan, namun juga mendorong keterlibatan stakeholders dalam ekosistem penyelenggaraan haji dan umrah.
Munculnya asosiasi travel umrah dan haji khusus (PPIU/PIHK), Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU), Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI), asosiasi pembimbing, termasuk SAHI, perlu disinergikan dalam mendukung ekosistem haji dan umrah.
“Ini menunjukkan bahwa umat Islam Indonesia memiliki perhatian yang semakin besar dan memiliki komitmen yang kuat untuk berkontribusi dalam perbaikan ekosistem haji maupun umrah. Keberadaan organisasi-organisasi tersebut diharapkan dapat memberi manfaat yang semakin besar kepada jemaah haji dan umrah agar kualitas ibadahnya dapat terjaga dengan baik,” terangnya.
Dalam memperkuat ekosistem ekonomi haji dan umrah, Kemenag juga turut mendorong agar para pelaku usaha termasuk UMKM dapat berpartisipasi. Kemenag terus mendorong agar produk-produk dalam negeri dapat mensuplai kebutuhan jemaah haji dan umrah Indonesia di Tanah Suci.
“Dalam penyelenggaraan ibadah haji dan umrah, terdapat potensi ekonomi yang luar biasa besar, namun belum banyak dirasakan oleh masyarakat Indonesia,” ujarnya.
Untuk memperkuat ekosistem ekonomi haji dan umrah tersebut, Kemenag telah menjalin komunikasi dengan berbagai kementerian seperti Kementerian Perdagangan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, BPOM, serta para pelaku usaha di Indonesia.
“Kami juga telah beberapa kali berdiskusi dengan stakeholders di Arab Saudi. Kementerian Agama memiliki keinginan dan komitmen yang kuat agar manfaat dari penyelenggaraan ibadah haji dan umrah turut dirasakan oleh masyarakat Indonesia. Tentu, kami sangat mengharapkan dukungan dari berbagai pihak termasuk SAHI,” katanya.
Ketua Dewan Pembina SAHI, Siti Ma’rifah mengatakan pihaknya siap bekerjasama dan berkolaborasi dengan Kemenag untuk memperkuat ekosistem haji dan umrah di Indonesia.
“SAHI akan berkolaborasi dengan Kemenag tidak hanya berkaitan dengan peningkatan pembimbing haji tetapi juga peningkatan ekosistem haji dan umrah,” tutur Siti Ma’rifah.
Ia menilai, kekuatan haji sangatlah besar tidak hanya terfokus pada kekuatan ibadah saja tapi juga kekuatan kesalehan pribadi dan kesalahan sosial. “Maka dari itu siklus rantai ekonomi umat akan dibangun melalui pemberdayaan ekosistem haji,” ucapnya.